GridOto.com - Finish balancing ternyata tidak bisa diaplikasikan di semua mobil, khususnya mobil modern yang canggih.
Apalagi jika mobil modern tersebut sudah dilengkapi sensor pintar yang bisa mendeteksi dan mengatur traksi roda.
Apabila dilakukan finish balancing konvensional, bisa memicu kekeliruan data pada ECU mobil.
"Bisa-bisa ada indikator yang menyala atau jadi kacau sensornya," ujar Eric Tanzil dari gerai pelek Permaisuri, Sunter, Jakarta Utara.
Baca Juga: Setir Bergetar di Kecepatan Tertentu, Penyebabnya Bisa Dari Bagian Ini
Hal ini karena finish balancing konvensional dilakukan langsung pada roda tanpa melepas dari mobil.
Tujuannya agar didapatkan titik balans yang sesuai dengan perputaran roda saat terpasang di mobil.
Selain itu, finish balancing lebih ampuh mengeliminir getaran di kecepatan tinggi dibanding balancing biasa.
Pada mobil modern dan canggih, langkah ini bisa terbaca sebagai gejala mobil mengalami selip.
Baca Juga: Alasan Kenapa Roda Mobil Wajib Lakukan Balancing Secara Rutin
"Karena perputaran rodanya tidak seimbang, jadi sensor bacanya ada roda yang mengalami selip," jelas Eric.
"Solusinya pakai mesin balancing khusus yang dilengkapi aspal tiruan," ungkap pria berkulit putih ini.
"Kelebihannya, titik balansnya lebih akurat karena roda disimulasikan mendapat traksi dari permukaan aspal," beber pengguna BMW ini.
Selain itu roda pun bisa dilepas dari mobil sehingga tidak mengalami error pada sensornya.
Hasil dari mesin balans canggih ini, "Hampir sama dengan finish balancing, tidak getar di kecepatan tinggi," pungkas Eric.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR