GridOto.com - Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami hujan deras hingga Selasa (2/1/2023).
Bicara soal hujan, ada mitos yang beredar di masyarakat terkait tekanan angin ban yang ideal.
Adapun mitos yang dimaksud, yakni ban harus dikempeskan atau dikurangi tekanan udaranya saat musim hujan seperti saat ini.
Sebagian masyarakat beranggapan hal tersebut dilakukan agar ban lebih 'menggigit' permukaan jalan, sehingga kendaraan tidak selip saat melewati genangan air.
Lantas, benar enggak sih anggapan tersebut, atau hanya sekadar mitos?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menegaskan bahwa anggapan tersebut adalah suatu kesalahan yang beredar luas di kalangan masyarakat.
"Itu pengetahuan yang keliru, ban yang tekanan anginnya dikurangi sama saja dengan ban kempes," ucap pria yang akrab disapa Sony ini saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
"Ban yang kempis, grip atau cengkramannya hanya ada di sisi kanan dan sisi kiri, sedangkan bagian tengahnya cenderung ada ruang yang justru akan menjadi titik tangkap air sehingga potensi aquaplanning semakin besar," jelasnya.
Baca Juga: Punya Rencana Riding saat Musim Hujan? Simak Nih Anjuran Pakar Safety
Oleh sebab itu, Sony menganjurkan pemilik kendaraan untuk tidak mengurangi atau menambah tekanan angin ban kendaraan mereka.
"Tekanan angin ban harus selalu sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Tekanan angin ban hanya dinaikkan saat muatannya berlebih," tutur pria asal Yogyakarta tersebut.
"Lalu tekanan angin ban hanya boleh dikurangi saat mobil melalui jalan lumpur berat. Dengan catatan ban tersebut berkonstruksi nilon atau bias," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR