GridOto.com - Pecco Bagnaia masih belum menentukan nomor start mana yang akan dipakainya di kejuraan dunia MotoGP 2023.
Setelah menjadi juara musim 2022, Pecco Bagnaia berhak memakai nomor istimewa 1 di MotoGP 2023 mendatang.
Ducati pun mendukung penuh jika Pecco Bagnaia ingin memakai nomor motor 1 ini untuk MotoGP 2023 mendatang.
Alasannya karena memakai nomor 1 akan menaikan wibawa dan status pembalap serta pabrikan sebagai juara dunia, ditambah lagi sudah lama tak ada pembalap Ducati yang juara di MotoGP.
Namun di sisi lain, ada beberapa alasan kenapa Pecco ingin mempertahankan nomor 63 di MotoGP dan mengesampingkan nomor 1.
Selain takhayul karena nomor 1 bisa membuatnya sial dan sulit menjadi juara lagi, ada faktor lain soal pemilihan nomor ini.
Tetap memakai nomor 63 akan sangat baik buat branding, seperti yang dilakukan oleh sang guru Valentino Rossi dengan nomor 46-nya, ataupun Marc Marquez dengan 93-nya.
Berbicara soal nomor, ada nomor start unik yang pernah ada di MotoGP, yakni nol (0).
Hal itu pernah ditampilkan oleh Phil Read, legenda MotoGP asal Inggris yang aktif pada periode 1960-an hingga 1970-an.
Baca Juga: Ada yang dari MotoGP, Ini Daftar Pembalap Superbike di WorldSBK 2023
Phil Read memakai nomor start 0 pada balapan GP Prancis 1975 silam di Sirkuit Paul Ricard (seri pertama di musim 1975), di mana pada tahun 1974 dia meraih gelar juara dunia di kelas 500 cc.
Nah uniknya kala itu, seharusnya kan nomor 1 menjadi milik Phil Read di musim 1975.
Tapi nomor 1 malah dikunci oleh Teuvo Lansivuori, padahal dia bukan juara bertahan.
Sebagai bentuk protes, Phil Read memasang nomor 0 di motor MV Agusta-nya, dan juri kala itu tak bisa melakukan apa pun selain menuruti permintaan sang rider.
Dalam buku 'Ils ont gagne sur le circuit Paul Ricard' yang ditulis Eric Barthelemy, diceritakan bahwa nomor 0 itu adalah nomor yang pantas karena angkanya lebih kecil dari 1 alias lebih baik dari 1.
Legenda F1, Damon Hill, juga pernah memakai nomor 0 selama dua tahun beruntun saat membela Williams, namun ceritanya agak berbeda.
Kala itu sebelumnya ada Nigel Mansell yang menang bersama Williams di 1992, kemudian pensiun setelah menjadi juara.
Sedangkan rekan setimnya, Riccardo Patrase finis kedua di 1992, pindah ke Benetton di 1993.
Biasanya tim pemenang akan dikasih nomor 1 dan 2, tapi karena Mansell pensiun maka tim Williams dikasih nomor 0 dan 2 untuk musim 1993.
Alain Prost dan Damon Hill kemudian menjadi pembalap baru tim Williams pada 1993, Prost tak mau memakai nomor 0 sehingga akhirnya Hill yang memakai nomor 0.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR