GridOto.com - Cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Sebab menurut laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masyarakat diimbau waspada dengan potensi hujan disertai petir di DKI Jakarta pada 30 hingga 31 Desember 2022.
Hujan dengan intensitas sedang hingga disertai petir atau kilat ini dapat terjadi di pagi hari dan dini hari.
Dengan laporan cuaca tersebut, ada baiknya sobat berhati-hati saat berkendara di dalam kota maupun luar kota dalam masa libur Nataru kali ini.
Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, pengendara perlu menerapkan logic riding ketika berkendara di samping mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan menjaga etika berkendara.
Lalu apa arti dari logic riding ini? Yuk simak penjelasannya di tulisan ini.
"Logic riding ini bukan teknik-teknik tertentu, tapi penggunaan logika atau akal sehat demi keselamatan berkendara, jadi enggak cuma safety riding saja," ujar Jusri saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Ia menyebutkan, logic riding juga dapat diaplikasikan dalam kondisi cuaca buruk seperti angin kencang maupun hujan deras.
"Dalam kondisi angin kencang apalagi di jalan yang berada di wilayah ketinggian, yang terpenting adalah menjaga keseimbangan motor," sebutnya.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Begini Cara Pilih Jas Hujan yang Aman Buat Motoran
Alasannya, kendaraan sangat mudah hilang kessimbangan ketika melaju cepat.
"Semakin cepat laju motor maka akan semakin mudah hilang keseimbangan," kata Jusri.
Jusri mengungkapkan, pengendara perlu mengutamakan keselamatannya saat berkendara di cuaca ekstrem yang dinilai kurang aman.
"Semakin deras angin saat hujan yang menerpa pengendara, bisa membuat motor hilang kendali. Jadi secara logika pengendara disarankan berhenti di tempat aman atau menurunkan kecepatan motor sehingga laju motor lebih terkendali," kata Jusri.
Berikutnya, Jusri mengimbau agar pengendara berpikir matang-matang apabila berhadapan dengan cuaca yang lebih ekstrem lagi semisal badai.
"Apabila kondisi di jalan sedang hujan badai, pengendara lebih baik menunda perjalanan sampai badai hilang atau reda," ucapnya.
Sebab hal tersebut kata Jusri, dinilai lebih masuk akal dan aman dibanding melanjutkan perjalanan dengan risiko kecelakaan yang tinggi.
Mengenai berapa kecepatan berkendara yang aman dalam kondisi cuaca ekstrem, hal ini bergantung pada kondisi cuaca yang sedamg dialami setiap pengendara.
"Tingkat kecepatan tidak bisa diukur, karena pengendara yang lebih tahu soal kondisi cuaca di jalan saat itu juga," tutup Jusri.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Saran Pakar Safety Buat yang Mau Berkendara
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | BMKG.go.id |
KOMENTAR