GridOto.com - Tim Alpine sempat berencana membubarkan program akademi pembalap mudanya di Formula 1.
Wacana itu diungkap ketika tim Alpine mendapati Oscar Piastri membelot ke tim McLaren untuk F1 2023 mendatang.
Protes yang sempat dilakukan tim Alpine soal kontrak Oscar Piastri juga gagal, setelah FIA memutuskan kontrak dengan McLaren sebagai yang sah.
Tim Alpine kecewa lantaran merasa dikhianati oleh pembalap muda asal Australia ini.
Padahal ibarat kata, Piastri sudah 'diasuh' Alpine untuk menjadi pembalap yang lebih matang tapi malah McLaren yang menikmati buahnya.
Di sisi lain, sebenarnya tim Prancis ini juga turut andil dalam problem ini karena kurang teliti soal kontrak dan kurang kuat menjaga hubungan dengan Piastri sehingga sang pembalap membelot.
Karena semua itulah, Alpine sempat ngambek dan mengancam untuk menghentikan program pembalap mudanya.
Bos besar Alpine, Laurent Rossi, bahkan mengancam akan memakai strategi sama dengan McLaren untuk mendapatkan pembalap, daripada harus mengeluarkan banyak tenaga, uang dan pikiran untuk menjalankan program pembalap muda.
Untungnya permasalahan Alpine ini berakhir happy ending.
Baca Juga: Kaleidoskop F1 2022, Inilah Tiga Crash Parah yang Bikin Mick Schumacher Ditendang dari Tim Haas
Alpine berhasil mendapatkan Pierre Gasly dari tim AlphaTauri meskipun harus memberikan uang kompensasi untuk Red Bull.
"Pada saat ini, kau harus melihat semua peluang," kata Otmar Szafnauer, Tim Prinsipal Alpine, dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
"Kupikir maksud Laurent kami harus mempertimbangkan bagaimana menggunakan uang ini sebaik mungkin dan mendapatkan pembalap di posisi tertentu saat pembalap ingin pindah tim, tapi apakah kami akan melakukannya?," jelasnya.
Szafnauer mengungkap, strategi seperti yang tim McLaren lakukan tersebut akan dipakai Alpine, tapi program pembalap muda takkan dihilangkan.
"Itu sesuatu yang kami lihat, tapi jelas kami akan lanjut berkomitmen dengan program pembalap muda dan Alpine Academy," sambung Szafnauer.
Saat ini bisa jadi program pembalap Alpine lah yang paling mentereng dibanding tim lainnya, seperti halnya Red Bull, Ferrari ataupun Mercedes beberapa tahun silam.
Meski ditinggal Piastri, Alpine masih punya nama Jack Doohan, putra dari legenda balap Mick Dohhan yang balapan di Formula 2.
Doohan pun diprediksi akan menjadi pembalap F1 di masa depan.
"Tahun depan, dia masih di F2. Dia akan menjadi bagian keluarga Alpine, tapi fokusnya untuk memenangkan F2," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR