GridOto.com - Gantikan posisi SH150i yang beredar sebelumnya, kini Honda SH160i meluncur dengan beragam peningkatan seperti fitur koneksi smartphone.
Sebagai informasi, Honda SH150i yang mengusung konsep elegan khas matic Eropa ini sempat hadir di Tanah Air beberapa tahun lalu.
Meski kini sudah dihentikan, namun di berbagai pasar luar negeri masih dijual bahkan kedatangan versi terbarunya.
Contohnya di Vietnam, baru saja dirilis Honda SH160i dengan garis desain membulat elegan dipadu dengan dek rata.
Sudah pakai lampu full LED, bedanya SH160i kini punya headlamp di tebeng depan dan lampu DRL di batok setang kemudi serta desain stoplamp LED baru.
Bisa ditebak, tentu saja sudah pakai mesin baru berlabel eSP+ seperti halnya PCX, ADV dan Vario 160.
Punya spek kubikasi 156,9 cc SOHC 4 katup berpendingin cairan, mesinnya bertenaga 16,6 dk @8.500 rpm dengan torsi maksimum 14,8 Nm @6.500 rpm.
Fitur elektronik yang disematkan pun identik PCX dan ADV 160, seperti port USB dan tersedia tipe CBS/ABS dengan sistem rem ABS dan kontrol traksi HSTC.
Lalu bagian panel instrumen juga sudah full digital, namun kelebihannya punya fitur HSVCS sehingga bisa terhubung dengan smartphone via bluetooth.
Baca Juga: Beredar Tampang Motor Listrik Baru Honda, Sport Bike Naked Pakai Suspensi Upside Down!
Selain itu kini bedanya SH160i punya posisi lubang tangki bensin di depan sebesar 7,8 liter, sehingga kapasitas bagasi jok semakin luas.
Masih mempertahankan ciri khas Honda SH series, suspensi depan tetap pakai teleskopik dan belakang ganda dipadu velg ring 16 inci.
Punya tinggi jok 799 mm, bobot SH160i CBS seberat 133 kg sementara SH160i ABS beratnya 134 kg.
Honda SH160i 2023 di Vietnam ditawarkan dalam 4 tipe yaitu Standard, Sport, Special dan Premium dengan total 7 pilihan warna.
Perbedaan tipe diatas ada pada warna kaliper rem depan, suspensi belakang, behel, grafis dan emblem, serta warna jok dan dek depan.
Harga Honda SH160i termurah ditawarkan dengan banderol setara Rp 60 jutaan dan termahal setara Rp 65 jutaan di Vietnam.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR