GridOto.com - Motor baru SYM Jet 14 Evo siap meluncur ke pasaran, siap geser dominasi Yamaha Aerox 155 dan Vario 160.
Skutik buatan pabrikan asal Taiwan ini hadir dengan segenap fitur baru, dibandingkan versi Jet 14 yang beredar sebelumnya.
Dengan paduan dimensi ringkas, dek rata dan ukuran velg 14 inci jelas jadi formula yang pas buat dipakai harian di perkotaan.
Sementara dari segi tampilan, desainnya tampil sporty dengan bodi serba tajam dengan kelengkapan ala big skutik.
Sebut saja hadir semacam windshield di depan, jok model bertingkat hingga behel belakang dengan fungsi sebagai bracket untuk top box tambahan.
Melihat fiturnya, lampu depan Jet 14 Evo juga sudah pakai LED dengan DRL dipadu stoplamp dan sein yang juga sudah full LED.
Fitur unik di motor ini ada di bagian panel instrumen full digital yang diusung, sebab modelnya mirip smartphone yang dapat menampilkan beragam informasi.
Ditambah hadirnya port USB 3.0, keyless system serta tangki bensin di dek depan ala Yamaha FreeGo sehingga kapasitas bagasinya tergolong luas.
Secara teknis, mesinnya berkapasitas 149 cc SOHC 4 katup berpendingin cairan, dengan tenaga sebesar 14,3 dk @8,500 rpm dan torsi 13,5 Nm @6,500 rpm.
Baca Juga: Yamaha Aerox dan Honda Vario Punya Musuh Baru, Bodi Tajam Bagasi Luas!
Punya tinggi jok 790 mm dan tangki bensin sebesar 7,2 liter, berat 137 kg serta velg 14 inci dibalut ban depan 100/90 dan 120/80 di belakang.
Berbeda dengan Lexi atau Vario 160, suspensi bagian belakang ganda dengan setelan preload sementara di depan pakai teleskopik.
Lalu pengereman pakai cakram di kedua roda, dengan kaliper 2 piston depan 1 piston belakang yang dilengkapi dengan sistem ABS dual channel dan TCS.
Sebagai informasi, SYM Jet 14 versi lama sempat dijual di Tanah Air dengan harga Rp 32 jutaan OTR Jakarta.
Kalau hadir di Indonesia, jelas SYM Jet 14 Evo jadi skutik dek rata kelas 150 cc dengan fitur terlengkap di kelasnya.
Sayangnya soal harga belum dirilis oleh SYM, namun diprediksi bakal dibanderol di angka setara Rp 46 jutaan.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR