GridOto.com - Setiap pembelian mobil listrik, biasanya akan mendapatkan dua jenis charger utama.
Satu, charger portable yang bisa digunakan kapanpun, dan kedua adalah wall charging yang sifatnya statis.
Untuk charger portable, bisa menggunakan daya listrik rumah yang sudah ada, namun tidak dengan perangkat wall charging.
"Khusus wall charging, sebaiknya gunakan MCB yang terpisah dengan MCB rumah," ungkap Shelvia Safitri, Technical Product Knowledge dari Hyundai Training Academy (HTA), Cikarang, Jawa Barat.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Baterai Mobil Listrik Panas? Ini Jawabannya
Hal ini dikarenakan wall charging memerlukan daya listrik yang cukup besar sehingga dikhawatirkan MCB rumah yang sudah ada tidak akan kuat.
"Wall charging disarankan pakai daya listrik 7.700 watt, sedangkan untuk portable charger, bisa pakai daya listrik 3.500 watt," ujar Henry Tanoto, Vice President Toyota Astra Motor.
Kelebihan dari wall charging adalah kemampuan pengisian yang lebih cepat dibandingkan portable charger.
Sebagai contoh, portable charger Hyundai Ioniq 5, membutuhkan waktu sekitar 19 jam untuk mengisi hingga 100% pada varian Standard.
Sedangkan untuk varian Long Range, charger portable tersebut butuh waktu 31 jam untuk mengisi penuh baterai Hyundai Ioniq 5.
Baca Juga: Kinerja Baterai Mobil Listrik, Diuji Lewat Sejumlah Parameter Ini
Apabila menggunakan wall charging, baterai terisi penuh hanya dengan waktu 4 jam 59 menit untuk varian Standard.
Dan untuk varian Long Range, hanya butuh waktu 6 jam 6 menit saja.
Selain itu ada kelebihan lain apabila menggunakan MCB terpisah untuk penggunaan wall charging.
"Biar listrik yang dialirkan ke mobil listrik lebih stabil, tidak terganggu dengan pemakaian arus listrik lain," ujar Anindyanto Dwikumoro, Product Planning Manager BMW Indonesia.
"Dan lebih safety juga apabila terjadi sesuatu, karena lebih gampang putusin arusnya," pungkas Anind, sapaan akrab Anindyanto.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR