GridOto.com - Handling terasa makin mantap karena perubahan di sektor kaki-kaki, begini impresi berkendara New Honda Vario 125.
Sasis dan suspensi New Vario 125 2022 masih mewarisi milik Vario 125 2018, yang mana karakternya buat harian terbilang sangat nyaman!
Terutama didukung oleh suspensi yang empuk dan enggak mudah mentok, baik depan maupun belakang. Juara banget nyamannya!
Bahkan dibanding naik Vario 160 atau ADV 160 sekalipun, suspensi New Vario 125 justru lebih jempolan.
Melindas lubang atau polisi tidur enggak bikin pinggang sakit. Enaknya lagi buat belok kencang pun enggak goyang.
Dan di New Vario 125 ini handlingnya makin menyenangkan karena dikasih roda turunan dari Vario 150, yang mana ukurannya lebih lebar.
Depan ban 90/80-14 dan belakang 100/80-14, membalut pelek yang lebarnya 1.85x14 dan 2.50x14.
Tentunya membuat handling lebih mantap dan menikung jadi lebih pede. Selain tentunya membuat tampilan jadi lebih proporsional.
Bagaimana dengan posisi berkendaranya? Tentu masih khas Vario 125, sebuah skutik yang tampilan dan posisi duduknya yang sporty.
Baca Juga: Test Ride New Honda Vario 125, Rasa Tetap Sama Hanya Beda Tampilan?
Dibilang sporty karena setangnya rendah, cukup sempit dan sudutnya menekuk ke dalam dan sedikit ke bawah.
Sementara dengan tinggi jok 769 memang tergolong rendah, cukup bersahabat untuk mayoritas orang Indonesia yang tingginya sekitar 165 cm.
Cuma memang ketika kedua kaki turun, paha agak mengangkang karena lebar. Oiya busa joknya walaupun tergolong tipis, tapi saat diduduki masih terasa empuk.
Lalu apakah legshield yang tampak membesar jadi mudah mentok lutut? Buat tester dengan tinggi 173 cm ketika posisi duduknya normal tentunya masih sangat aman.
Lutut masih ada jarak beberapa jari dari legshield. Tapi, jika posisi duduknya maju, memang bisa kepentok.
Buat yang tingginya lebih dari 175 cm, memang akan jadi pe-er, pasti mudah kepentok. Tapi bisa diakali dengan posisi kaki membuka keluar dari legshield.
Oiya sebenarnya lutut mentok juga kadang ada gunanya, yaitu ketika berboncengan dan melakukan pengereman keras.
Jika yang dibonceng melorot dan mendorong pengendara, maka tinggal arahkan lutut ke dalam area legshield, maka otomatis badan akan tertahan.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR