GridOto.com - Kiprok motor rusak, aman enggak sih pakai kiprok aftermarket sebagai pengganti?
Seiring pemakaian kiprok motor bisa rusak dan akan mengganggu sistem kelistrikan di motor.
Salah satu ciri atau efek dari kiprok motor rusak adalah aki yang selalu tekor meski sudah dicas ulang atau diganti baru oleh pemiliknya.
"Kalau kalian sering mengalami susah starter elektrik lalu aki tekor terus, nah itu salah satu ciri kiprok motor rusak," buka Agung Prayitno owner JGP Motorcycle di Jl. KH Thohir No.81, Cidodol, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Motor Maxi Yamaha Muncul Kode 37, Segini Biaya Penggantian Part-nya
Kiprok motor rusak ini selain bikin repot, harga part orinya juga cukup mahal.
Ambil contoh kiprok Honda BeAT Fi yang punya kode 31600KZLE01, harganya mencapai Rp 356 ribu.
"Itu contoh di motor matic kan, harga di motor sport juga bisa lebih mahal lagi apalagi kalau motor-motor lama," tambah Agung.
Makanya cukup banyak beredar kiprok aftermarket di pasaran dengan harga setengah dari kiprok orisinil.
Baca Juga: Waspada Masalah di Komponen Ini Jika Kalian Pakai Honda BeAT Karbu
Lalu amankah pakai kiprok aftermarket ini di motor sebagai pengganti kiprok orisinil?
"Kalau dibilang aman biasanya memang dia bakal bekerja seperti kiprok orisinil pada awalnya," terang Agung.
"Tapi yang membedakan biasanya adalah daya tahannya. Kiprok ori ini motor umur lima tahun belum tentu rusak. Sementara kalau kiprok aftermarket itu untung-untungan," jelasnya.
"Ada yang satu tahun kiproknya sudah rusak, tapi ada juga yang lebih dari tiga tahun masih tahan," bilangnya lagi.
Baca Juga: Punya Rencana Sandblasting Blok Mesin Motor? Siapkan Dana Segini
Menurut Agung, masalah saat ini juga sulit membedakan kiprok aftermarket yang punya kualitas bagus dan kurang bagus.
Makanya, jika ingin awet Agung selalu sarankan beli kiprok pengganti yang orisinil.
"Kecuali memang pemiliknya lagi hemat atau barang orinya susah, kiprok aftermarket juga tidak masalah tapi ya kurang awet saja," tutupnya.
Tuh, jadi tetap aman tetapi usia pakainya tidak bisa sepanjang kiprok orisinil.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR