Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sudah Jadi Juara F1 2022, Ternyata Masih Ada yang Disesalkan Adrian Newey Soal Mobil Red Bull RB18 Sampai Bikin Malu

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 11 Desember 2022 | 07:50 WIB
Masih ada yang disesalkan Adrian Newey soal mobil Red Bull RB18 di F1 2022
Twitter.com/redbullracing
Masih ada yang disesalkan Adrian Newey soal mobil Red Bull RB18 di F1 2022

GridOto.com - Mobil Red Bull RB18 menjadi mobil terkuat di F1 2022 dengan gelar juara konstruktor tim Oracle Red Bull Racing dan juara pembalap yang diraih Max Verstappen.

Meski sempat mengalami masalah teknis di awal musim, Red Bull RB18 mengakhiri musim F1 2022 dengan 17 kemenangan dari 22 seri yang dilombakan.

Namun di dunia ini tak ada yang sempurna, begitu juga RB18 yang bukannya tidak punya kekurangan sedikitpun.

Red Bull RB18 tak selalu menjadi mobil terkencang di grid, tidak punya downforce yang terbaik, serta bukan paling stabil juga.

Ada beberapa kekuatan khususnya soal manajemen ban dan keseimbangan di berbagai area kekuatan mobil, yang membuat RB18 punya kelebihan dibanding rivalnya khususnya saat balapan.

Namun dari semua itu RB18 punya satu kekurangan besar soal bobot, yang belakangan diakui masih disesali oleh Adrian Newey, sang desainer.

RB18 memulai musim F1 2022 dengan kelebihan 20 kg dari para rivalnya soal bobot.

Jelas masalah bobot ini menjadi salah satu yang sangat berpengaruh ke kecepatan dan juga pemakaian ban.

Bahkan Newey menyebutnya sebagai sesuatu yang cukup memalukan.

Baca Juga: Max Verstappen Angkat Trofi di FIA Prize Giving 2022, Toyota Gazoo Racing Mendominasi Penghargaan

"Banyak hal yang datang bersamaan dan membuat beratnya lebih dari harapan. Bannya lebih berat, dop-nya, struktur crash-nya," kata Newey dilansir GridOto.com dari Auto Motor und Sport.

"Ketika kau mengembangkan mobil, kau bekerja dengan toleransi tertentu dari estimasi bobotnya. Kukira kami akan mendekati batas bobotnya, eh malah terlalu jauh dari itu," tegas Newey.

Bobot mobil perlahan memang bisa dikurangi dari balapan demi balapan, namun hal itu bukan perkara mudah.

Untuk mengurangi bobot bisa dilakukan dengan mengganti material, mengurangi beberapa bagian bahkan cat mobil sekalipun, dan yang paling repot adalah kau terpaksa mengubah desainnya.

"Kami punya masalah mengatasi crash dari samping dan harus membangun lagi struktur dari sasis. Untungnya dari segi mekanis komponennya masih mirip dengan tahun sebelumnya," sambungnya.

Padahal jika memasang komponen-komponen baru yang dibawa insinyur, biasanya juga malah akan menambah bobotnya lagi, jadi serba susah juga.

"Dan tentu saja kami bekerja di area aerodinamika sepanjang waktu. Dan hal itu memungkinkan kau malah menambah bebannya lagi," jelasnya.

"Beberapa part seperti fairing juga terlalu berat karena mereka membuatnya secepat mungkin. Jadi ada beberapa item yang membuatku kesal. Misalnya footpeg saja, bisa sekilo lebih berat. Itu dibuat di menit-menit terakhir dan menjadi komponen yang berat," jelasnya.

Editor : Hendra
Sumber : auto-motor-und-sport.de

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa