GridOto.com - Tips servis CVT Honda BeAT karbu, ini penyebab bunyi berisik di CVT.
Pemilik motor lawas seperti Honda BeAT karbu harus lebih perhatikan kondisi part pada saat servis CVT.
Apalagi, Honda BeAT karbu memiliki penyakit khas yakni bunyi berisik yang bisa terdeteksi saat servis CVT.
Menurut Richard Riesmala owner A2 Speed yang bengkelnya di Jl. Joglo Raya No.92, Jakarta Barat, umumnya penyebab bunyi berisik di CVT Honda BeAT karbu ada di area bearing yang oblak.
Baca Juga: Ternyata Ini Efeknya Ganti Master Rem Bawaan Motor Dengan Produk Aftermarket
"Jadi penyebab bunyi itu bisa bermacam-macam, tapi di Honda BeAT karbu ini seringnya masalah itu dari bearing CVT," buka Richard.
"Sering memang motor rutin servis CVT tapi tetap muncul bunyi akibat bearing CVT yang aus. Umumnya gejala itu tidak diiringi gejala lain seperti getar atau tarikan berat," tambahnya.
Posisi bearing CVT di Honda BeAT karbu terletak pada cover CVT.
"Yang jadi masalah itu kalau bearing standar dia pakai bahan kuningan tanpa tutup sehingga rawan oblak," yakinnya.
Baca Juga: Begini Ciri Seal Water Pump Rusak di Motor yang Sudah Berumur
"Kalau sudah oblak, karena bearing ini berputar maka akan muncul bunyi klotok yang mengganggu saat jalan," bilangnya lagi.
Sebagai solusinya, Richard menyarankan pakai bearing aftermarket yang memiliki seal penutup.
"Kode bearingnya itu 6002, misal kalian cari di toko atau online bisa cari bearing kode 6002 yang memiliki kode RS di belakangnya," tegasnya.
Baca Juga: Tips Servis CVT Honda Vario 150, Ini Cara Kurangi Gredek Dari Mekanik AHASS
Tambahan kode RS sendiri pada bearing merupakan kependekan dari Rubber Seal, artinya sisi bearing sudah dilengkapi karet penutup.
Dan bearing lain dengan kode yang sama umumnya terbuat dari bahan full baja, tidak ada bagian yang terbuat dari bahan kuningan sehingga lebih awet.
"Selain itu saat pasang bearing baru bisa diberi grease atau gemuk tambahan," tutup Richard.
Nah, itu tadi penyebab umum munculnya suara berisik pada CVT Honda BeAT karbu.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR