GridOto.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) benar-benar terkejut dengan respons masyarakat Indonesia terhadap bZ4X, karena penerimaan untuk mobil listrik pertamanya ini melebihi dari apa yang diperkirakan.
Toyota bZ4X pun diklaim TAM ramai diserbu oleh konsumen di Tanah Air, yang mana sudah terkumpul ribuan pemesan hanya dalam waktu kurang dari sebulan setelah peluncuran.
"Hampir satu bulan kami luncurkan, demand (permintaan) Toyota bZ4X itu sudah melebihi 1.300 unit secara total. Memang ini sangat melebihi dari apa yang kami perkirakan," ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM saat berada di acara Toyota Media Gathering, Kamis (8/12/2022).
Tidak hanya di Indonesia, Anton menuturkan jika tingginya permintaan untuk Toyota bZ4X juga terjadi di negara-negara lainnya.
Bahkan, Toyota Motor Corporation (TMC) sampai harus melakukan penyesuaian produksi di Jepang, guna memenuhi permintaan konsumen yang tersebar di berbagai belahan dunia.
"Karena ini produksi dari Jepang dan kami juga sudah sampaikan ke TMC. Memang informasi dari Jepang bahwa kondisi ini bukan hanya di Indonesia, di negara lain seperti Thailand dan Eropa demand juga besar," tutur Anton lagi.
"Tapi pastinya mereka cukup surprise pertama, bahwa ternyata demand di Indonesia tinggi sekali di atas dari dugaan mereka. Sehingga mereka coba menyesuaikan produksi," lanjutnya.
Ketika disinggung mengenai masa tunggu atau inden dari Toyota bZ4X, sayangnya Anton masih enggan berkomentar sampai data penjualannya terkumpul pada akhir bulan nanti.
Mengingat status mobil listrik tersebut diimpor secara utuh atau Completely Build Up (CBU) dari Jepang, sehingga untuk inden harus menyesuaikan dengan alokasi unit yang diterima.
Baca Juga: Pantas Indennya Capai Enam Bulan, Varian Hybrid Dominasi Penjualan Toyota Kijang Innova Zenix
"Kami sedang bicara dengan TMC sampai akhir bulan ini, untuk mendapatkan kira-kira alokasi untuk tahun depan itu kapan," papar Anton.
"Biasanya untuk CBU kami enggak ambil produksi Januari, karena itu kan VIN Code lama ya atau produksi Desember sampai ke Januari. Jadi mungkin unit yang tahun depan akan datang kira-kira pada Februari 2023, untuk jumlahnya kami masih negosiasi," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR