GridOto.com - Kalender MotoGP 2023 sangat padat dengan 21 Grand Prix yang berarti ada 42 balapan karena adanya tambahan sprint race alias balapan sprint.
Bahkan Dorna Sports sudah merencanakan untuk menambahnya menjadi 22 seri yang menurut mereka sebagai jumlah ideal untuk saat ini.
Padatnya kalender MotoGP saat ini mendapat protes keras dari para pembalap, kru, hingga petinggi pabrikan yang ikut dalam kejuaraan.
Salah satu kritikan datang dari bos besar Pierer Mobility AG yang menaungi KTM, Gasgas dan Husqvarna, Stefan Pierer, yang didukung oleh petinggi KTM lainnya.
"Aku sudah menjelaskannya kepada bos Dorna Carmelo Ezpeleta selama MotoGP Valencia bahwa konstruktor hanya ingin 18 seri saja," kata Pierer dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Menurut KTM, jumlah seri bisa diakali dengan menghapus beberapa seri yang masih berada dalam satu negara seperti Spanyol ataupun Italia.
Penambahan seri di Kazakhstan juga membuat KTM geram karena tampak tak masuk akal dari segi pasar.
Kazakhstan yang mau mengisi waktu di pertengahan musim membuat Dorna Sports tergiur memasukannya ke kalender.
"Karena jika tidak ada balapan di Sirkuit Sokol (Kazakhstan), akan ada libur lima pekan seperti di 2022 saat GP Finlandia dibatalkan. Kami tak bisa menerima balapan absen selama itu," ungkap Ezpeleta.
Baca Juga: Waduh! Tampil Buruk Bersama Repsol Honda Ternyata Mempengaruhi Kehidupan Rumah Tangga Pol Espargaro
Dorna Sports juga punya pegangan lain kenapa nekat menggelar banyak seri yang jelas membuat banyak orang kebakaran jenggot.
"Situasinya adalah bahwa kami sedang berkompetisi dengan olahraga lain dan kami harus menyesuaikan saat membuat kalender GP," kata Ezpeleta.
"Balapan ekstra membuat kami memulai musim lebih awal dan finis belakangan dibandingkan sebelum Covid-19 saat masih dengan 19 balapan saja," jelasnya.
Ezpeleta tak menyangkal bahwa uang adalah alasan utama hadirnya banyak seri ini.
Itu karena Dorna Sports sempat rugi banyak selama tiga tahun belakangan saat era Covid-19.
Balapan-balapan di kawasan Eropa juga tidak menguntungkan dari segi bisnis dalam beberapa edisi terakhir.
"Kami kehilangan uang saat balapan di Eropa, jadi ini harus dicamkan oleh tim dan pabrikan. Secara personal, aku bisa puas dengan 15 balapan saja tapi kami harus memperlebar musimnya, karena ketertarikan MotoGP bertambah, bahkan Arab Saudi juga mau MotoGP," sambungnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR