GridOto.com - Salah satu kendala yang sering dialami pemilik mobil listrik adalah masa pengisian ulang baterai yang cukup memakan waktu.
Meskipun mobil listrik sudah dibekali fast charging, tapi tetap membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisi baterai hingga penuh.
Apabila menggunakan charger non fast charging, maka mobil listrik bisa membutuhkan waktu belasan jam dari baterai kosong hingga penuh.
Namun, ada cara mudah agar mobil listrik tidak perlu melakukan recharge baterai dalam waktu lama.
Baca Juga: Ini Fitur Keamanan Penting di Wall Charging Buat Ngecas Mobil Listrik
"Caranya, setiap mobil listrik habis dipakai, itu langsung di-charge saja baterainya," buka Shelvia Safitri, Technical Product Knowledge dari Hyundai Training Academy, Cikarang, Jawa Barat.
Menurut Uri, sapaannya, cara ini akan mempersingkat waktu pengisian ulang baterai mobil listrik.
Selain itu tidak perlu khawatir mobil listrik mengalami overcharging karena sistem akan memutus daya charger begitu baterai mobil terisi penuh.
"Misal baterai mobil sisa 60% setelah dipakai, langsung charge saja," tutur wanita ramah ini.
Dengan cara ini juga bisa membuat baterai mobil listrik tidak mudah panas akibat kelamaan charging.
Panas berlebih pada baterai juga bisa memicu reaksi kimia berupa timbulnya gas yang berpotensi membuat baterai cepat kembung.
Baca Juga: Mengatur Pengecasan Mobil Listrik, Ini Fungsi On Board Charging
"Recharging baterai mobil listrik dari posisi kosong, misal kurang dari 10%, memang tidak disarankan," tegas Uri.
Kebiasaan ini akan membuat baterai makin cepat mengalami penurunan performa akibat sel baterai sering terkena pengisian berlebih.
Dan untuk menjaga umur baterai, sebaiknya gunakan charger dengan daya yang normal saja.
"Karena kalau dari low batt lalu di-charge pakai fast charging, itu ibaratnya badan kita haus tetapi langsung minum air dalam jumlah banyak," lengkap Uri.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR