GridOto.com - Pemilik kendaraan ada baiknya jangan sampai sembarangan dalam memilih oli, agar terhindar dari suatu masalah semisal mesin ngelitik atau knocking.
Arief Hidayat, Founder dan CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) menjelaskan, mesin ngelitik yang menimbulkan suara ketukan ini bukan cuma dari penggunaan BBM yang tidak sesuai standar.
"Mesin ngelitik berawal dari penggunaan oli kualitas rendah walaupun kendaraan biasa memakai jenis BBM yang sesuai dan berkualitas," ujar Arief saat ditemui di seminar Wealthy Group di Jakarta, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, oli mesin kualitas rendah dinilai kurang mampu menjaga suhu optimal saat kendaraan melaju di berbagai kondisi.
"Dari sisi penggunaan bahan bakar, BBM dengan oktan di atas 90 semisal 92 hingga 98 akan lebih sulit terbakar dibanding BBM oktan 90 semisal Pertalite," kata Arief.
"Maka dari itu, kalau kendaraan yang standarnya pakai Pertamax lalu diisi pertalite, pembakarannya akan kurang stabil," imbuhnya.
Ketidakstabilan pembakaran ini, menurut Arief harusnya perlu diimbangi dengan oli mesin berkualitas yang tidak mudah menguap.
Karena itu, kendaraan yang mesinnya sudah knocking dapat diatasi dengan pemakaian oli berkualitas tinggi.
"Jika pakai oli bagus dan BBM yang juga berkualitas maka ngelitiknya akan hilang," ungkap Arief.
Baca Juga: Punya Masa Pakai Panjang, Ini Rahasia Kandungan Oli Wealthy Vigorous
Hal tersebut, pernah ia coba dengan menggunakan oli Wealthy pada mesin yang sudah mengalami knocking.
"Saat pakai oli Wealthy yang speknya sudah fully synthetic dengan API SL hingga SP, sudah kami buktikan ngelitiknya hilang," tutur Arief lagi.
"Sebab mesin ngelitik ini akibat temperatur mesin terlalu tinggi dan panasnya tidak bisa diserap oleh oli berkualitas rendah yang kategori base oil-nya mineral atau synthetic blend," jelasnya.
Oleh karena itu, para pemilik kendaraan disarankan lebih selektif lagi dalam memilih oli mesin untuk kendaraan kesayangannya.
"Memilih oli yang pertama dipertimbangkan pasti dari harga tanpa memikirkan efek pemakaiannya. Tapi kalau bicara kualitas, harga olinya pasti relatif mahal," paparnya.
"Padahal yang perlu dilihat adalah kualitasnya, bukan dari sisi harga yang mahal," tutup Arief.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR