GridOto.com - Pelek mobil listrik umumnya menggunakan material pelek yang sama dengan pelek mobil pada umumnya.
Namun, sebagian mobil listrik menggunakan ukuran ban yang relatif tipis profilnya.
Sehingga sebaiknya harus ekstra hati-hati saat menghajar lubang, apalagi mobil listrik cenderung memiliki daya torsi yang besar.
Baca Juga: Pelek Mobil Penyok, Ini Daftar Bengkel Reparasi Pelek di Jakarta
"Kalau menghajar lubang cukup kencang, pelek mobil sekuat apapun bisa peang, bahkan retak," ujar Wesi Ilham Firdaus dari bengkel spesialis Garasi Hobby Sukabumi, Sukabumi, Jawa Barat.
Menurutnya, pelek mobil yang peang bisa membawa dampak kebocoran pada ban mobil.
"Apalagi kalau peangnya cukup ekstrim, misal sampai bibir pelek terlipat," sambung Wesi, sapaannya.
Bisa dipastikan terjadi kebocoran apabila tidak lekas diperbaiki.
"Harus segera diperiksa dan diperbaiki, apalagi kalau ternyata ada retaknya juga," wantinya.
Retak pada pelek mobil, menurut Wesi, bisa memicu angin keluar dari celah retakan tersebut.
Baca Juga: Tekanan Angin Ban Mobil Ideal, Minimalisir Risiko Pelek Peang
"Kalau sudah retak, minimal pasti terjadi kebocoran halus bila dibiarkan dalam waktu cukup lama," ujar pria murah senyum ini.
Sehingga ia mengingatkan agar berhati-hati apabila menginjak lubang yang cukup dalam.
"Karena kalau sudah retak, pelek harus dilas untuk memperbaiki keretakan tadi," terangnya.
Biaya memperbaiki pelek retak bervariatif tergantung tingkat kesulitan, "Tapi biasanya mulai dari Rp 100 ribu per titik di satu pelek," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR