GridOto.com - Kementerian Perhubungan mengecek sarana transportasi bus listrik Merah Putih sepekan jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Adapun bus listrik Merah Putih akan digunakan sebagai angkutan untuk melayani para delegasi dan peserta KTT G20.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pengecekan ini dilakukan untuk memastikan operasional bus listrik buatan dalam negeri tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Saya menjajal bus listrik karya anak bangsa hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kemenristek Dikti, INKA, dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11/2002).
"Tingkat komponen dalam negeri bus listrik ini sudah lebih dari 50 persen. Ini merupakan hasil perjuangan kita, dan menjadi kebanggaan kita di momen G20 ini," sambungnya.
Menhub melanjutkan, pihaknya mengapresiasi para pihak yang telah mewujudkan untuk menjadikan bus listrik ini sebagai pendukung kelancaran mobilitas para delegasi dan peserta G20.
"Saya bangga dengan apa yang sudah dilakukan. Bahwa jika ada yang belum maksimal, kita harus belajar dan tingkatkan lagi. Karena Pak Presiden menyampaikan kita harus mencoba. Insya Allah upaya ini bisa memberikan makna yang baik bagi bangsa," ucap Menhub.
Sebanyak 30 unit bus listrik merah putih yang terdiri dari bus sedang dan besar akan beroperasi diantaranya di kawasan Nusa Dua, daerah Sawangan, Samabe, dan kawasan venue KTT G20 Bali.
Adapun jadwal operasional yang direncanakan untuk bus listrik tersebut adalah pada 11-17 November 2022, dengan jam operasional dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.
Baca Juga: Dukung G20, Bus Listrik Merah Putih Bakal Jadi Armada Transportasi di Bali
Selain bus Merah Putih, bus listrik juga didatangkan dari berbagai pihak seperti Universitas Indonesia, dan sejumlah produsen otomotif dalam negeri.
Total bus listrik yang beroperasi untuk melayani mobilitas KTT G20 sebanyak 41 unit, terdiri dari bus sedang dan besar.
Bus listrik yang digunakan pada event G20 ini nantinya akan digunakan sebagai angkutan massal perkotaan di kota Bandung, Surabaya, dan juga Bali, melalui program buy the service (BTS) dari Kemenhub, yang nantinya akan dioperasikan oleh DAMRI.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR