GridOto.com - Dalam beberapa tahun ke belakang, sejumlah merek China mulai meramaikan pasar otomotif roda empat Indonesia.
Misalnya saja Wuling yang masuk ke Indonesia pada 2017, disusul DFSK di tahun yang sama, serta Chery pada 2021.
Setelah berkiprah sekitar lima tahun di Indonesia, nyatanya mobil bekas asal China masih belum terlalu diminati konsumen.
"Wuling pasarnya masih terbatas, selain itu support lembaga pembiayaan juga masih belum semua leasing mau membiayai unit tersebut," ucap Alvian Anwar, Ketua Paguyuban Dealer Owner Tangerang Selatan (DOT) saat ditemui beberapa hari lalu.
Alvian berpendapat, resale value mobil bekas asal China saat ini masih relatif lebih rendah ketimbang merek Jepang.
Faktor itu yang membuat kurangnya peminat serta pengajuan pembiayaan yang relatif lebih sulit.
Hal tersebut membuat showroom mobil bekas sangat selektif saat mengambil unit merek China.
Misalnya saja Mamin Niaga Motor, showroom mobil bekas di Puspitek, Tangerang Selatan yang mengaku sangat hati-hati dalam membeli mobil merek China.
"Kalau untuk merek China, Wuling hanya tipe tertentu seperti Almaz dan Cortez," kata Wisnu Aji, Owner Mamin Niaga Motor saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tengok Harga Mobil Bekas Honda Freed Sudah Terjangkau Nih Bestie
Alasannya sama, yakni peminat yang relatif belum terlalu banyak, serta leasing yang tidak semuanya mau membiayai mobil bekas merek China.
"Kalau sepengalaman saya, beberapa leasing cuma mau membiayai Almaz dan Cortez. Untuk Confero ada beberapa leasing yang mau, tapi cuma bisa unit tahun muda dan tipe tertingginya saja," kata Aji.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR