Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Untuk Mencapai Target 2 Juta Unit Motor Listrik 3 Tahun Ke depan, Ini Solusi AISI

Hendra - Selasa, 8 November 2022 | 11:15 WIB
PT Pindad (Persero) memperkenalkan motor listrik militer di pameran Indo Defense Expo 2022.
Muslimin Trisyuliono/GridOto.com
PT Pindad (Persero) memperkenalkan motor listrik militer di pameran Indo Defense Expo 2022.

GridOto.com- Pemerintah sudah mencanangkan atau menargetkan jualan motor elektrik atau listrik sebesar 2 juta unit.

Angka ini sangat muluk dibandingkan dengan capaian tahun ini yang diperkirakan tidak sampai 100 ribu unit. 

Sebab, per 8 September saja, motor listrik yang teregister baru 21 ribuan unit.

Dengan capaian sebesar itu sekarang perlu berpuluh-puluh kali lipat untuk memenuhi target di 2025.

Sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto mengatakan capaian itu disuplai oleh 35 produsen motor listrik. 

Sebagai asosiasi yang lama malang melintang di dunia roda dua, AISI pasti mendukung rencana penggunaan motor listrik. 

Namun pada akhirnya, menurut Hari, konsumen lah yang akan memutuskan untuk memilih. 

Konsumen pasti memiliki kriteria terhadap kendaraan yang menjadi alat transportasi utamanya. 

Salah satunya efisiensi, bukan hanya minim biaya operasional saja.

Baca Juga: Mulai Jualan Tahun Depan, Honda Akan Kembangkan Ini di Motor Listriknya 

Namun juga bagaimana kendaraan ini mampu memberikan kemudahan.

"Di sisi ini, motor listrik harus punya daya jangkau yang cukup terhadap kebutuhan konsumen," bilangnya. 

Salah satu kunci agar konsumen melirik motor listrik, jangkauan yang relatif lebih jauh dengan harga yang terjangkau. 

Jika melihat data distribusi AISI motor dengan pangsa pasar yang tinggi berkisar di angka 17-18 jutaan.

Sementara untuk motor listrik dengan harga di kisaran harga low entry level motor konvensional bahkan lebih mahal dari itu memiliki kendala jangkauan (range) di bawah 70 km.

Untuk naik ke range di atasnya harganya bisa mencapai 40-50 jutaan. 

"Problem ini yang membuat konsumen berpikir untuk beralih," jelas Hari. 

Ia memgapresiasi berbagai insentif yang diberikan pemerintah untuk mempercepat perpindahan ini.

Seperti adanya kebijakan Kemenhub yang akan mensubsidi yang ditujukan untuk motor listrik, tarif murah untuk pajak kendaraan. 

"Namun, untuk subsidi ini hanya menyentuh hulu nya saja. Hilirnya harga yang diterima konsumen masih tinggi," ungkap Hari. 

Ia mengusulkan subsidi dilakukan langsung ke hilir, sehingga konsumen bisa menikmati motor listrik dengan harga yang terjangkau alias mirip-mirip motor konvensional.

"Namun memiliki daya jelajah yang lebih jauh," jelasnya. 

Untuk produsen AISI sendiri, Hari mengaku sebagai industri, pabrikan motor pasti akan melihatnya sebagai peluang bisnis. 

"Intinya kami sudah memiliki teknologi untuk mengembangkan EV ini," ungkapnya. 

Jadi, kalau semuanya sudah cukup, pabrikan motor di bawah AISI tinggal gas pol saja.  

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Persiapan Liburan Natal, Ban Nissan Grand Livina Dijual Mulai Segini, Berikut Mereknya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa