GridOto.com - Saat menghadiri pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, Mario Iroth bagikan pengalaman turing keliling dunia naik Honda CRF1000L Africa Twin.
Buat yang belum tahu, Mario Iroth adalah bikers Tanah Air asal Manado yang telah turing keliling dunia.
Bersama CRF1000L Africa Twin bernama Rumba, berbagai negara telah ia datangi dan didokumentasikan lewat media sosial dengan tagline Wheel Story.
Nah, sebelum kembali ke Indonesia saat ini, perjalanan turing lintas negara terakhir yang Mario lalui adalah rute kawasan Amerika Selatan dan Amerika Serikat.
Bertemu dengan rekan media, Mario Iroth pun bercerita secara singkat mengenai negara-negara yang dilewati serta tantangan selama di perjalanan.
Karena perjalanan dilakukan di masa pandemi Covid-19, tentu kondisi lockdown alias karantina, pakai masker dan tes PCR pun juga sempat dialami.
Selain itu, dibahas juga soal spesifikasi motor yang digunakan ketika melakukan perjalanan serta perawatan yang dilakukan.
Motornya sendiri tentu bukan Honda Africa Twin terbaru, melainkan pakai Africa Twin CRF1000L keluaran tahun 2019.
Sebagai informasi, motor ini punya spek mesin 998 cc dua silinder segaris Unicam 8 katup dengan model gerak crankshaft 270º.
Baca Juga: Undang Pelajar SMA, AHM Ajarkan Keselamatan Berkendara di IMOS 2022
"Saya pakai Honda Africa Twin tipe standar dengan transmisi manual, alasannya supaya lebih minim perawatan dan mudah diperbaiki ketika di perjalanan," ungkap Mario.
Rute yang dilalui pun kondisinya beragam, mulai dari perkotaan hingga area terpencil yang sulit untuk menemukan bengkel motor.
Pemilihan tipe MT tersebut juga diyakini karena motornya lebih minim perangkat elektronik, dibandingkan tipe dengan transmisi dual clutch (DCT).
Sebab pada Africa Twin CRF1000L tipe DCT, bobot motornya pun lebih berat kalau dibandingkan dengan tipe MT.
Dalam sesi yang sama, hadir juga Siti Sarah yang merupakan lady biker solo dan belum lama melakukan perjalanan turing dari Pulau Jawa ke KM 0 di pulau Sabang.
Walaupun terdengar biasa, perjalanan yang Sarah lakukan sendirian alias solo turing serta menggunakan motor bebek Honda Revo, patut diapresiasi.
Ia pun membagikan kisah perjalanan serta tantangan yang harus dihadapi, menjadi lady biker yang berpergian lintas daerah.
"Sebetulnya sama saja ya, enggak ada bedanya jadi lady biker meski turing sendirian ke luar kota," terang Siti Sarah.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR