GridOto.com - Calon juara dunia MotoGP 2022, Pecco Bagnaia, tampil kurang menggigit di hari pertama MotoGP Valencia 2022, Jumat, 5 November 2022.
Pecco Bagnaia hanya bisa menjadi ke-17 tercepat di sesi FP1, kemudian memperbaiki performanya di FP2 MotoGP Valencia 2022 dengan duduk di posisi ke-9 meski sempat terlempar dari 20 besar di awal sesi.
Tentu hasil ini agak mengkhawatirkan bagi Pecco Bagnaia, terutama di FP1 MotoGP Valencia 2022 karena Fabio Quartararo menjadi pembalap terkencang.
Andai kata sesi FP1 jadi hasil balapan, tentu gelar juara dunia malah menjadi milik El Diablo.
Murid Valentino Rossi ini mengaku banyak kesulitan yang dialaminya di hari pertama kemarin.
"Di FP1 motornya tak bekerja dengan bagus, dengan angin kencang membuatnya semakin sulit saat mengerem dan aku tak punya traksi," ujar Pecco dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
"Menit demi menit berjalan sensasinya lebih bagus, tapi rasanya tak cukup. Hal yang sama terjadi di sesi siang FP2, meskipun lebih bagus dari FP1 tapi aku masih tak percaya diri," jelasnya.
Pecco mengaku hanya ban soft belakang saja yang rasanya lebih bagus, sedangkan ban lain rasanya sangat sulit dikendalikan.
"Aku mengakui agak lambat di beberapa area terutama karena sulit masuk tikungan dengan cepat, jadi aku masih punya banyak ruang untuk diperbaiki," sambungnya.
Dan jujur saja, Bagnaia mengaku ada rasa gugup yang besar karena beberapa permasalahan yang dialaminya.
Apalagi ada tekanan besar dalam pundaknya untuk menjadi juara dunia MotoGP 2022.
"Hal itu membatasiku, meskipun tidak terlalu besar. Motornya agak beda dari tahun lalu dan di trek ini rasanya beda banget, jadi kubilang bagiku sulit. Kami sedang bekerja memperbaikinya, tapi ada sesuatu yang hilang," imbuhnya.
"Rasanya ketika lap cepat aku terhalangi pikiran soal memenangkan kejuaraan," jelas pembalap asal Turin, Italia ini.
Pecco bilang dirinya manusia biasa yang merasakan rasa gugup ketika bertemu momen sebesar perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022 ini.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Todocircuito.com |
KOMENTAR