GridOto.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), sudah menginstruksikan agar kendaraan dinas di berbagai wilayah dikonversi ke mobil listrik.
Adapun instruksi konversi ke mobil listrik sebagai kendaraan dinas ini, bahkan sudah tertuang dalam Peraturan presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.
Dengan begitu, pemerintah daerah pun sekarang mulai bersiap menganggarkan dana untuk pengadaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas barunya.
Tapi beda ceritanya dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabumin Raka, yang justru memilih untuk tidak menganggarkan pembelian mobil listrik sebagai kendaraan dinas.
Ia menyebutkan kalau anggaran tersebut sebetulnya bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat bagi warga Kota Solo, Jawa Tengah.
"Kumpul Apeksi sama bupati dan wali kota lain kan sudah pada persiapan, semua ganti ke kendaraan listrik," ujar Gibran, dikutip dari Tribunsolo.com, Senin (31/10/2022).
Lanjut menurut Gibran, anggaran yang ada juga seharusnya bisa dimaksimalkan untuk membangun fasilitas publik.
Bahkan dengan keputusannya ini, dirinya tak gentar kalau sampai mendapatkan sanksi atau teguran dari Pemerintah Pusat.
"Ya enggak apa-apa, siap disanksi," imbuhnya.
Baca Juga: Canggih Sih, Tapi Ini Kekurangan Teknologi Mobil Listrik Fuel Cell
Gibran menuturkan, Toyota Kijang Innova yang digunakannya sudah terbilang cukup untuk menemaninya menjalankan tugas sebagai Wali Kota Solo.
Wajar saja ia memilih tidak melakukan pengadaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas barunya, mengingat dana yang dikeluarkan enggak sedikit.
Sebut saja untuk Hyundai IONIQ 5, yang mana sekarang harganya mulai dari Rp 755,5 juta On The Road (OTR) Kota Solo.
Lalu pilihan paling murah seperti Wuling Air EV yang dibanderol mulai dari Rp 244,2 juta untuk tipe Standart Range dan Rp 301,5 juta untuk tipe Long Range OTR Kota Solo.
"Bukan lebih senang kendaraan bensin karena anggarannya difokuskan untuk warga dulu, dari awal memang tidak niat beli," tegas Wali Kota Solo itu.
Ia menambahkan, anggaran untuk membeli mobil listrik jelas bisa dialihkan untuk kepentingan publik lainnya.
Misal untuk membangun pasar, mengaspal jalan hingga pembangunan taman cerdas.
"Itu lumayan untuk pengaspalan jalan, untuk bikin event budaya juga bisa," pungkas Gibran.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Gibran Ngaku Siap Disanksi Tak Ikuti Inpres Mobil Listrik : Mending Uangnya Buat Bangun Pasar.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | TribunSolo.com,Dealerwulingsolo.com,Dealerhyundaisolo.com |
KOMENTAR