GridOto.com- Kisah pembuatan SIM selalu diwarnai isu tidak sedap.
Pemohon yang ingin melakukan sesuai prosedur menjadi keder lantaran dianggap tidak kapabel saat uji teori atau praktek.
Cerita ini dilontarkan Brigjen Yehu Wangsajaya, Analis pada Itwarsum Polri di sebuah podcast channel Youtube FK Communication.
Jebolan Akpol 1989 ini mendapatkan laporan prosedur yang rumit dalam pembuatan SIM.
Saat itu, ia menjabat Wakasat Lantas Medan tahun 1997-1998.
"Waktu itu saya baru balik dari lapangan kembali ke ruangan. Di dalam ruangan ada seseorang yang menunggu, dia mahasiswa berbicara dengan mata berkaca-kaca," cerita Brigjen Yehu.
Si mahasiswa memohon bantuan Yehu agar bisa meloloskan untuk pembuatan SIM.
"Kalau bapak tidak bantu, seumur hidup saya tidak bisa punya SIM," kata Yehu menirukan ucapan mahasiswa.
Lantas Yehu balik bertanya memangnya kenapa.
Lalu dijawab si mahasiswa ia gagal dalam tes teori untuk ketiga kalinya.
Baca Juga: Korlantas Polri Lakukan Pengujian Spesifikasi Ukuran untuk Uji SIM Khusus Motor Roda Tiga
Didorong rasa penasaran akhirnya, Yehu mendatangi lokasi ujian teori.
"Dulu kan masih manual. Saya minta kertas ujian si mahasiswa untuk diperiksa ulang," jelas pemilik gelar Master Ilmu Komputer.
Setelah kertas hasil ujian dicocokan dengan jawaban ternyata hasilnya si mahasiswa lulus.
Ia penasaran untuk melihat jawaban pada ujian pertama dan kedua.
"Saya cocokan lagi hasilnya dengan jawaban yang benar, ternyata ujian kedua si mahasiswa lulus. Aduhhhh," ungkap Yehu.
Lalu ia panggil petugas penguji.
"Saya tanya siapa yang menguji, saat si penguji tunjuk tangan langsung saya gampar. Begitu juga penguji yang terdahulu, memang harus digituin" kenangnya.
Dari situ, ia lapor kepada Kasatlantas Polres Medan untuk membuat sebuah sistem yang bisa meminimalkan kesalahan manusia.
"Saya kasih solusi sistem komputer, dan tim Satlantas Medan mengerjakannya, zaman itu tahun 1998 bisa dibilang di Indonesia kami yang pertama memulai sistem ini. Baru diadopsi oleh polda lain," kenangnya,
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR