GridOto.com - Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah (Jateng) sudah membongkar sindikat pemalsuan oli AHM Oil dan Yamalube, yang dilakukan di tiga daerah di Demak dan Kota Semarang.
Aksi pemalsuan oli ini disebut cukup rapi, sehingga oli palsu yang dihasilkan bisa menyerupai produk aslinya.
Dari kasus tersebut, dua pelaku pelaku pemalsuan oli pun ditangkap beserta barang bukti dan keduanya dijerat Pasal 100 ayat (1) dan/atau ayat (2) serta Pasal 102 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Terkait tindak pemalsuan oli ini, polisi pun membeberkan perbedaan antara oli palsu dan asli dari kemasan hingga isinya.
AKBP Rosyid Hartanto selaku Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng membeberkan perbedaan pertama dari oli palsu dan asli terlihat dari kemasan botolnya.
Untuk oli asli kemasan botolnya lebih rapi, sedangkan plastik kemasan yang digunakan oli palsu tidak solid dan tidak rapi.
Perbedaan berikutnya bisa dilihat dari warna cairan oli di dalam kemasan.
"Oli asli mempunyai warna yang lebih terang saat diterawang melalui cahaya, sementara oli palsu lebih pekat dan keruh," jelasnya, dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (20/10/2022).
Lebih lanjut untuk kemasan botolnya kalau dilihat secara sekilas seperti tidak ada perbedaan dan sama-sama memiliki hologram.
Baca Juga: Makin Canggih Sampai Mirip, AHM Oil dan Yamalube Banyak Dipalsukan
Tapi pada produk oli asli, ada hologram dengan tanda air khusus yang akan terdeteksi menggunakan mesin khusus.
"Yang palsu tidak ada tanda air khususnya, tapi itu sulit dibedakan tanpa menggunakan mesin khusus, jadi fokusnya pada tutup botol dan sekat yang kalau tidak terlihat rapi kemungkinan merupakan oli palsu," imbuh Rosyid.
Ia menambahkan khusus untuk oli merek Yamalube terdapat perbedaan utama pada tutup botolnya.
Jadi oli Yamalube asli menggunakan tutup botol berwarna hitam, sementara yang palsu tutupnya berwarna emas.
Kemudian pencetakan nomor seri pada kemasannya juga terlihat berbeda, karena pada produk palsu dicetak besar dan tebal sehingga tak terlihat rapi.
"Sedangkan untuk yang asli stikernya lebih solid, cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar," kata Rosyid.
Terkait perbedaan cairan oli, Rosyid menuturkan konsumen harus menuangnya lebih dulu untuk menemukan perbedaannya.
Soalnya oli palsu bahan pembuatnya menggunakan parafin cair yang dicampur dengan bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merek AHM Oil dan Yamalube.
"Warna yang dihasilkan kedua berbeda, untuk oli Yamalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan," paparnya.
Baca Juga: Polsek Bekasi Timur Berhasil Gagalkan Peredaran Oli Palsu, Ada Merek MPX hingga Shell
Dengan diungkapnya sindikat pemalsuan oli ini, Rosyid pun mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari oli palsu.
Tak lupa ia juga mengingatkan agar masyarakat membeli oli dari agen resmi, sehingga produk yang dibeli bisa dijamin asli.
"Kalau membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual dan jangan asal beli, cermati dulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya karena ada saja kemungkinan oli yang dibeli merupakan oli palsu," imbaunya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Beredar Oli Palsu di Masyarakat, Begini Cara Membedakannya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tribunjateng.com |
KOMENTAR