GridOto.com - Hingga saat ini, Sirkuit Mandalika memang baru menggelar balap motor saja seperti MotoGP dan WorldSBK.
Namun hal tersebut bukan karena pihak pengelola yaitu Mandalika Grand Prix Association (MGPA) tidak ingin menggelar balap mobil di Sirkuit Mandalika.
Melainkan karena sirkuit Mandalika belum memiliki homologasi dari FIA untuk menggelar balap mobil internasional.
“Saat ini kami sedang menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan ke FIA, homologasinya untuk FIA Grade 2,” ucap Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA kepada GridOto.com baru-baru ini.
“Masalah utamanya di pit exit ya, untuk homologasi FIA masih butuh penyesuaian karena tepat di racing line mobil ketika melakukan pengereman,” jelas pria yang akrab disapa Andhi itu.
Jika ubahan yang dilakukan saat ini diterima, barulah pihak MGPA akan serius membawa ajang balap internasional ke sirkuit yang terletak di Lombok, NTB itu.
Andhi mengatakan, pihaknya sendiri sudah menemui beberapa pihak yang tertarik untuk menggelar balapan di sirkuit Mandalika.
“Saya sudah bicara panjang lebar lagi dengan pihak GT (GT World Challenge Asia), ada juga dari promotor balap mobil di Jepang, tapi keduanya belum bisa kami tindak lanjuti karena belum ada homologasi,” jelas Andhi.
“Pak Ricardo Gelael (ayah Sean Gelael) juga menawarkan membawa balap ketahanan World Endurance Championship (WEC) ke sini melalui sponsor pribadi, tapi kembali lagi ke masalah homologasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Homologasi FIA Sirkuit Mandalika Masih Berjalan, Simulasi Komputer Bolak-balik Dilakukan
Oleh karena itu, Andhi pun berharap sirkuit Mandalika bisa segera mendapatkan homologasi FIA Grade 2.
Tujuannya agar MGPA bisa segera ‘menyeriusi’ berbagai tawaran untuk menggelar balap mobil berskala internasional tadi.
Meskipun jika sirkuit Mandalika akhirnya mendapatkan homologasi tersebut, pihaknya tidak akan langsung menggelar balap mobil kelas dunia.
“Target kami tahun depan bisa menggelar balapan kelas Asia dulu, tahun depannya lagi baru lebih jauh lagi,” tukas Andhi.
“Mimpi pribadi saya sih menggelar V8 Supercar (balap touring Australia), F1 pastinya jadi yang tertinggi, tapi infrastruktur pendukungnya harus jauh lebih matang dulu,” tutupnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR