GridOto.com - Persaingan segmen Sport Utility Vehicle (SUV) ladder frame di pasar otomotif Tanah Air saat ini diisi oleh tiga merek asal Jepang yaitu Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Spot, dan Isuzu MU-X.
Dilansir dari data wholesales alias distribusi pabrik ke dealer yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pasar SUV ladder frame mencatatkan 3.222 unit pada September 2022.
Pencapaian tersebut mengalami sedikit penurunan sebesar 2,2 persen jika dibandingkan wholesales Agustus 2022 yang membukukan 3.296 unit.
Adapun pertarungan SUV ladder frame pada September 2022 dimenangkan oleh Toyota Fortuner yang berhasil menduduki peringkat pertama.
Toyota Fortuner yang kini memiliki varian mesin diesel 1GD 2.800 cc berhasil mengantongi penjualan sebanyak 2.007 unit.
Sementara wholesales untuk Mitsubishi Pajero Sport harus mengakui keunggulan rivalnya dengan menempati urutan kedua.
Pasalnya Mitsubishi cuma mampu menyalurkan 1.165 unit Pajero Sport ke seluruh jaringan dealer resminya di Indonesia.
Kemudian penjualan Isuzu MU-X berada cukup jauh di bawah kedua rivalnya tersebut, yang mana pada September 2022 hanya terjual 50 unit.
Jika melihat penjualan pada bulan sebelumnya atau Agustus 2022, predikat SUV ladder frame terlaris masih dipegang Toyota Fortuner sebanyak 1.818 unit.
Baca Juga: Ini Hasil Adu Jago Fortuner 2.8 4x4 VS Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4 di Medan Off-road
Kemudian Mitsubishi Pajero Sport yang berada di urutan kedua membukukan penjualan 1.463 unit.
Sedangkan Isuzu MU-X yang berstatus Completely Built Up (CBU) alias diimpor secara utuh dari Thailand hanya menyalurkan 15 unit saja pada Agustus 2022.
Untuk lebih jelasnya, berikut data penjualan mobil baru segmen SUV ladder frame berdasarkan data wholesales GAIKINDO pada September 2022:
Model | Penjualan September 2022 | Penjualan Agustus 2022 |
Toyota Fortuner | 2.007 unit | 1.818 unit |
Mitsubishi Pajero Sport | 1.165 unit | 1.463 unit |
Isuzu MU-X | 50 unit | 15 unit |
Total | 3.222 unit | 3.296 unit |
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR