GridOto.com - Beragam merek oli mesin banyak beredar di bengkel-bengkel atau toko oli.
Tidak sedikit juga pemilik mobil mengganti merek oli mesin yang digunakan.
Biasanya ingin mencoba keunggulan beberapa merek oli mesin.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak mengganti merek oli mesin yang digunakan.
Setidaknya ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan saat mengganti merek oli mesin yang digunakan.
Baca Juga: Ada Tetesan Oli Mesin di Kolong Mobil, Ini Bahayanya Jika Didiamkan
1. Viskositas
Hal pertama saat hijrah dari merek oli mesin lama adalah viskositas atau kekentalan.
"Pastikan kekentalan yang digunakan sama dengan oli mesin sebelumnya," ucap Triyono, pemilik bengkel Family Auto Service (FAS).
Lebih gampangnya lagi, viskositas oli mesin yang digunakan mengikuti anjuran pabrikan.
Dengan viskositas yang sama membuat kinerja oli mesin menjadi tetap maksimal dan efisien.
Baca Juga: Kencangkan Baut Oli Mesin Sebaiknya Pakai Kunci Torsi, Ini Alasannya
2. Standard API
Setiap oli mesin biasanya sudah memiliki standard dari American Petroleum Intitute (API) service.
API service ini menjadi standard grade oli dari kandungan dan bahan dasar di dalamnya.
"Walau berganti merek oli mesin, sesuaikan standard API yang digunakan, misalnya mesin mobil tersebut butuh oli API SL atau SN ya pilih yang sama walau beda merek," bebernya.
Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas oli mesin tersebut.
Pastinya juga berpengaruh terhadap daya pakai oli mesin tersebut.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Ini Efek Enggak Pernah Ganti Filter Oli Mesin
3. Base Oil
Setiap oli mesin memiliki bahan dasar atau base oil yang berbeda-beda.
Base oil ini menjadi bahan utama pembuatan oli.
Grade base oil ada yang dari mineral, semi-synthetic dan fully synthetic.
"Kalau kebutuhan oli mesin pakai fully synthetic maka wajib gunakan grade oli yang sama agar pelumasan tetap maksimal," beber Triyono yang bengkelnya ada di Bintara, Bekasi.
Jadi jangan sampai turun grade oli mesin ya sob.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR