GridOto.com - Juara F1 tujuh kali, Lewis Hamilton, mengomentari permasalahan dugaan pelanggaran aturan batasan anggaran alias budget cap yang diduga dilakukan Red Bull Racing di F1 2021.
Sejak F1 Singapura 2022 pekan kemarin, masalah dugaan pelanggaran budget cap yang diangkat oleh bos Mercedes, Toto Wolff, ini menjadi bahasan panas seluruh orang di grid.
Ada dugaan Red Bull Racing menjadi salah satu dari dua tim yang anggarannya melebihi batasan di F1 2021 lalu.
Lewis Hamilton menilai, pelanggaran budget cap ini sangat serius dan perlu pertanggungjawaban besar di dalamnya.
Menurutnya jika Mercedes mengembangkan mobil melebihi batasan anggaran, maka hasil kejuaraan mungkin saja akan berubah.
Kemungkinan besar mobil Mercedes bisa lebih kencang jika mendapat suntikan dana untuk investasi pengembangan lagi.
Dan mungkin juga Lewis Hamilton lah yang akan menjadi juaranya, bukan Max Verstappen.
"Ini bukannya tak pernah kupikirkan sepanjang 2021, termasuk tahun ini. Kupikir aku tak cukup tahu soal itu. Tentu ada simpang siur dari semua hal ini jadi aku tak bisa memastikannya," ujar Hamilton, dilansir GridOto.com dari Planet F1.
Lebih lanjut, Hamilton pun sudah curiga soal pengembangan tanpa henti yang dilakukan Red Bull tahun lalu.
Baca Juga: Mulai F1 Jepang 2022, Logo Honda Akan Kembali ke Tim Red Bull Racing Sampai Akhir Musim
Di saat Mercedes menghentikan pengembangan, Hamilton merasa Red Bull masih terus melakukan pengembangan mobil.
"Tapi yang bisa kubilang aku ingat saat tahun lalu di Silverstone kami melakukan upgrade terakhir dan itu hebat dan kami yakin bisa bertarung memakai itu," lanjutnya.
"Tapi kemudian kami melihat Red Bull setiap pekannya membawa upgrade baru. Mereka kupikir membawa minimal empat kali upgrade sejak itu," sambungnya.
FIA pun telah melakukan pemeriksaan dan akan segera memberikan pengumuman resmi soal anggaran tiap tim di F1 2021.
Hamilton berharap FIA akan transparan mengungkap permasalahan batasan anggaran ini.
Di sisi lain, Red Bull Racing telah menyangkal dengan tegas apa yang dituduhkan oleh Toto Wolff ini.
Christian Horner dan Helmut Marko menilai Toto Wolff masih sakit hati soal akhir F1 2021 dan sengaja membuat gaduh soal permasalahan ini.
Kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR