GridOto.com - Harga bensin melonjak membuat kami di redaksi menemukan fakta menarik. Mendadak pencarian keyword 'motor listrik' oleh netizen lewat search engine yang masuk website gridoto.com melonjak.
Di channel Youtube OTOMOTIF TV yang membahas review sepeda motor baru pun sama saja, keyword 'motor listrik' juga meningkat tajam. Bahkan beberapa video motor listrik lama pun kembali banyak penonton.
Ini artinya ketertarikan masyarakat pada Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan bertenaga listrik murni semakin tinggi. Mungkin berharap motor listrik bisa jadi solusi menekan pengeluaran harian.
Umumnya, yang ditanyakan adalah berapa lama waktu charging-nya? berapa jarak tempuhnya? Di mana bengkel resminya? Juga berapa top speednya? Okelah itu semua pertanyaan penting yang sangat mendasar.
Tapi ketika sudah berkendara di jalan raya, jangan sampai menyesal. Beberapa rekan yang saya 'paksa' mencoba sepeda motor listrik dengan dalih ini kendaraan masa depan hehe.. Umumnya terpana dengan torsi instan di awal buka gas yang sangat responsif bahkan cenderung mengagetkan.
Tapi begitu sudah jalan agak jauh. "Yaaah.. kok speednya segini aja," ujar Aant, reviewer di Youtube Channel OTOMOTIF TV.
Memang tidak semua motor listrik pelan, ada juga yang menakjubkan yang pernah saya coba. Seperti Zero dari Amerika Serikat, atau BMW CE 04 yang harganya juga bikin takjub, tembus ratusan juta.
Sedang motor listrik di bawah Rp 25 juta, tak bisa begitu. Beberapa merek yang punya spesifikasi dinamo motor listrik di bawah 2 KW umumnya top speed-nya juga tak terlalu kencang.
Ada yang mentok cuma 45 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam dan ada juga yang sampai 70-80 km/jam.
Lalu berapa sih kecepatan maksimum ideal motor listrik di jalanan? Yang enggak berlebihan tapi tetap nyaman juga aman dipakai berkendara sehari-hari.
Sebelumnya kita perkirakan dulu kecepatan rata-rata di jalanan Indonesia apalagi di Jakarta jelas sangat pelan. Paling berkisaran 30-40 km/jam saja. Kemacetan, kondisi lalu lintas yang padat membuat tak leluasa mengembangkan kecepatan.
Dengan perkiraan itu, apakah cukup top speed di jalanan naik sedikit lah dari rata-rata. Misalnya 55 km/jam?
"Jelas enggak lah, susah kalau mau nyalip," serobot Aant, yang jujur jadi salah satu orang yang saat ini paling malas disuruh mencoba motor listrik. Salah satu alasan terbesarnya adalah kecepatan maksimalnya.
Tapi memang benar, bicara di jalan raya, bukan hanya kecepatan rata-rata. Sepeda motor butuh nafas untuk bisa menyalip. Karena ada saat-saat darurat untuk bisa mendahului kendaraan lain dengan aman.
Rasanya top speed di 70-80 km/jam adalah batas bawah sebuah kendaraan listrik. Di kecepatan segitu, jalanan lebar dan lengang seperti arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan saat malam hari tak terlalu membosankan.
Lalu bagaimana dengan motor listrik yang kecepatan maksimalnya tak lebih dari 50 km/jam?
Jika jalanan yang dilalui tak terlalu panjang, atau hanya untuk berkendara di sekitar area pemukiman rasanya masih cukup-cukup saja.
Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan, untuk perjalanan jarak jauh lewat jalan-jalan besar, atau hanya sebagai alat transportasi jarak pendek.
So, menurut kalian, berapa sih kecepatan maksimum motor listrik yang ideal?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR