Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips Beli Mobil Bekas, Mercedes-Benz E-Class W211 Punya Penyakit Ini

Angga Raditya - Kamis, 6 Oktober 2022 | 10:00 WIB
Meminang Mercedes-Benz E-Class W211 pre facelift wajib perhatikan kondisi SBC
Meminang Mercedes-Benz E-Class W211 pre facelift wajib perhatikan kondisi SBC

GridOto.com - Tips beli mobil bekas Mercedes-Benz E-Class berkode bodi W211 harus perhatikan beberapa hal.

"Model E-Class ini ada pre facelift dan facelift, penyakitnya berbeda," ujar Rizky Perdana Putra, juragan bengkel spesialis Mercedes, Garasiku Workshop, Pos Pengumben, Jakarta Barat.

Buat yang model pre facelift, "Paling sering penyakitnya ada di bagian di bola-bola SBC," ujar Izzy, sapaan akrabnya.

SBC merupakan singkatan dari Sensotronic Brake Control, yang mempunyai fungsi seperti booster rem.

SBC alias Sensotronic Brake Control merupakan pengganti booster rem pada E-Class W211
SBC alias Sensotronic Brake Control merupakan pengganti booster rem pada E-Class W211

Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Ini Gejala Rem Bermasalah Yang Perlu Diketahui

"Jadi remnya sudah elektrik, kalau SBC ini rusak, rem bisa ngeblok atau tidak bergerak" timpal Izzy.

Ketika SBC rusak, biasanya langsung muncul indikator peringatan di layar instrumen spidometer.

"Kalau indikatornya warna kolomnya putih dan ada tulisan service brake, itu kerusakannya masih ringan," ujar Izzy.

Sedangkan bila kolomnya berwarna merah, "Itu tandanya sudah harus diganti, dan biasanya mobil sudah enggak bisa dijalanin," wantinya.

Apabila SBC ini bermasalah saat mobil sedang berjalan, indikator akan tampil dan pengemudi wajib meminggirkan kendaraannya.

Jika keluar indikator kolom merah seperti ini, artinya kerusakan pada SBC cukup parah
Jika keluar indikator kolom merah seperti ini, artinya kerusakan pada SBC cukup parah

Baca Juga: Segera Ganti Kampas Rem Mobil Bekas Jika Sudah Muncul Gejala Ini

"Masih bisa jalan, tapi kecepatannya berkurang secara berangsur-angsur, enggak langsung berhenti," tambahnya.

Ketika SBC sudah rusak, ada beberapa dampak yang bisa dirasakan.

"Misal tuas otomatis enggak bisa dipindah dari P ke D," beber Izzy.

Jika sudah begini, maka langkah penggantian bola-bola SBC menjadi solusinya.

"Kalau pakai aftermarket, biayanya sekitar Rp 3 jutaan," jelas pria berpostur tinggi ini.

Sedangkan bila pakai copotan, "Kurang lebih biayanya Rp 15 jutaan," pungkas Izzy.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa