GridOto.com - Sekarang ada Mitsubishi Xpander, di era awal 2000 Mitsubishi juga punya jagoan MPV yang menarik buat dibahas, ia adalah Mitsubishi Kuda Grandia.
Mencoba untuk mematahkan dominasi para penguasa segmen MPV kala itu, macam Toyota Kijang, Isuzu Panther, hingga Chevrolet Tavera, Mitsubihi membekali Kuda Grandia dengan segudang fitur yang tak dimiliki pesaingnya.
Misalnya lampu indikator yang akan menyala di bawah panel instrumennya jika pintu dibuka.
Terkesan remeh untuk saat ini, tapi di eranya fitur ini terasa membantu banget.
Masih soal indikator, pada Kuda Grandia matik bermesin 2.000 cc, juga ada indikator posisi gigi di panel instrumennya, cakep kan?
Tak sampai situ, Kuda Grandia juga punya power mode yang bisa membuat tarikannya lebih panjang.
Dengan power mode di posisi on, perpindahan gigi otomatis akan dilakukan pada 200 rpm lebih tinggi dibanding saat power mode off.
Contohnya, ketika tombol powe mode di posisi off, pergeseran dari gigi 1 ke 2 akan terjadi di 3.000 rpm.
Jika power mode di aktifkan ke tombol on, maka putaran mesinnya bisa mencapai 3.200 rpm ketika gigi berpindah.
Baca Juga: Nih Tiga Pilihan Mobil Bekas Harga Rp 50 Jutaan, Mau Kijang, Panther atau Kuda?
Fitur lainnya yang tak dimiliki kompetitor, jok depan dilengkapi seat adjuster sehingga jok pengemudi bisa naik turun, efeknya kita bisa lebih leluasa untuk mencari posisi mengemudi ternyaman.
Masih ada lagi, yakni terdapat child protector yang membuat anak-anak jadi tak bisa membuka pintu saat mobil berjalan.
Terkait kenyamanan di dalam kabin, ada tombol fresh air intake yang membuat udara dari luar bisa diisap dan didinginkan.
Meski relatif, interior Kuda Grandia pun rasanya lebih mewah dibanding Kijang atau Panther, pengerjaannya rapi layaknya sedan.
Terkesan amat memanjakan penumpangnya kan?
"Mobil ini memang kami buat sebagai passenger car, kami sudah berupaya memberikan yang terbaik," terang Ir. Waskiting Pribadi, yang kala itu menjabat manager business planning dept. Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi No.46/XI 25 Maret 2002.
Meski begitu, sayangnya Kuda Grandia masih pakai bodi lama.
Sehingga meski jumlah tempat duduk sama-sama untuk delapan orang, namun kabin terasa lebih sempit dari pesaing, terutama untuk penumpang paling belakang.
Mitsubishi harus mengakui Kijang dan Panther lebih unggul, padahal secara dimensi Kuda lebih lebar 4 cm dari Kijang.
Tetapi panjang keseluruhannya, terpaut 8,5 cm.
Baca Juga: Nih Tiga Pilihan Mobil Bekas Harga Rp 50 Jutaan, Mau Kijang, Panther atau Kuda?
Untungnya di sisi ekstreior, Kuda Grandia juga punya high mounted stoplamp yang sudah jadi perlengkapan standar, sementara buat Kijang atau Panther item ini merupakan peranti opsional.
Kemudian bagian headlamp-nya juga megadopsi dual reflector, tak seperti Kijang atau Panther yang cuma punya satu.
Soal performa mesin Kuda Grandia juga boleh membusungkan dada, sobat ingat enggak sih kalau MPV ini pakai mesinnya Galant VR lho.
Makanya tenaga Kuda Grandia ini tembus 86 dk, atau 8 dk lebih besar dari Panther yang cuma 78 dk.
Selain itu dari segi perbandingan bobot dan tenaga (power to weight ratio), per 1 dk tenaga Kuda Grandia setara menopang bobot 13,20 Kg.
Sementara Kijang, tiap 1 dk-nya setara membopong 14,95 Kg, makanya dengan perbandingan gigi yang sama Kuda bisa melesat lebih cepat.
Sekadar informasi, di tahun 2002 Mitsubishi Kuda Grandia dibanderol Rp 180 juta, sementara Kijang Krista matik 2.0 harganya Rp 193,9 juta.
Sedangkan versi dieselnya Kuda Grandia yang bertransmisi manual harganya Rp 164,5 juta, beda tipis dari Panther yang dipatok Rp 160 juta.
Tapi, memang segudang kelebihan yang dibawa Kuda Grandia tak semudah itu menumbangkan kompetitornya
Nama besar turut jadi pengaruh kenapa Kijang dan Panther mampu terus melenggang meski Kuda sudah sedemikian kuat mengadangnya.
Punya Kijang, berarti membeli reputasi sebagai mobil yang sudah diterima publik selama puluhan tahun, sehingga nilai jual kembalinya tetap tinggi.
Begitu pula Panther, yang terkenal sebagai raja diesel membuat konsumen enggak ragu memilihnya.
Nah, gimana pendapat kamu soal Kuda Grandia?
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR