GridOto.com - Bersihkan filter udara mobil bekas pakai semprotan angin, ini efeknya.
Jika filter udara mobil bekas sudah kotor sebaiknya diganti baru untuk menjaga pasokan udara ke ruang bakar mesin tetap baik.
Sekalipun filter udara mobil bekas kotor sedikit bisa dibersihkan dengan cara ditepuk atau dikibas.
Sebab menurut Ahmad Marko, Workshop Head bengkel resmi Astra Daihatsu Bintaro, Tangerang Selatan, membersihkan filter udara dengan semprotan angin tekanan tinggi hanya akan menambah masalah.
"Filter udara bawaan mobil saringannya terbuat dari serabut kertas yang tipis," buka Ahmad.
![Filter udara dicek dan dibersihkan setiap 10.000 km. Penggantian per 40.000 km atau jika sudah terlalu kotor.](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2020/05/05/1661549023.jpeg)
Baca Juga: Modifikasi Audio Mobil Bekas, Ganti Speaker Bisa Jadi Pilihan Awal
Tekstur filter udara tersebut cukup sensitif terhadap kontak atau dorongan.
Semprotan angin bertekanan berpotensi membuat saringan kertas bisa robek.
"Kalau sampai robek filter udara pada dasarnya sudah tidak bisa dipakai karena kemampuan menyaring kotoran sudah tidak ada," sebut Ahmad.
Selain itu, saringan filter udara biasanya memiliki tekstur bergelombang.
Jika ada kotoran berukuran besar dan disemprot angin malah akan membuat kotoran itu semakin terdorong ke dalam serabut.
"Kotoran yang besar membuat rongga baru untuk kotoran lebih besar bisa ikut tersangkut," jelas Ahmad.
![Ilustrasi filter udara kotor](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2020/06/03/2267555860.jpg)
Baca Juga: Kenali Potensi Masalah Jika Kelebihan Isi Air Aki di Mobil Bekas
Penyemprotan filter udara yang bersihnya hanya sementara dalam waktu singkat akan jadi lebih mudah menangkap kotoran.
Filter udara jadi cepat kotor, pasokan udara yang bisa masuk lebih terhambat.
"Mesin kekurangan pasokan udara, tenaga drop, bahan bakar jadi boros, ruang bakar juga cepat kotor," papar Ahmad.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR