GridOto.com - Ganti aki mobil listrik pakai ukuran lebih besar, aman dilakukan?
Sama seperti mobil mesin bahan bakar, mobil listrik juga menggunakan aki.
Aki di mobil listrik berfungsi sebagai sumber listrik untuk perangkat elektrikal bertegangan rendah seperti lampu, audio, hingga fitur kelistrikan interior.
Lantas bagaimana jika aki mobil listrik diganti dengan ukuran lebih besar?
"Pada dasarnya bisa saja dilakukan, tapi fungsi akinya jadi tidak compatible," ujar Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ngecas Mobil Listrik Pakai Listrik Rumah, Butuh Waktu Berapa Lama?
Bonar menilai dari ukuran aki yang jadi lebih besar belum tentu bisa terpasang sempurna di mobil.
Seperti pada Hyundai IONIQ 5 yang memiliki dudukan aki sesuai ukuran yang terpasang.
"Harus bongkar atau modifikasi dudukan yang berisiko aki tidak bisa terpasang kokoh," wanti Bonar.
Tak hanya itu, pengisian aki dengan ampere yang lebih besar juga berpotensi mengalami gangguan.
Bonar menjelaskan bahwa pengisian daya aki di mobil listrik menggunakan converter DC to DC 12V.
Converter ini terintegrasi dengan inverter sebagai mesin mobil listrik.
Baca Juga: Perawatan Mobil Listrik Tetap Butuh Servis Berkala, Ini Tujuannya
"Ketika daya listrik aki sudah mulai drop, sensor otomatis mengaktifkan converter untuk mengisi daya listrik aki kembali dari listrik baterai," terang Bonar.
Hanya saja, lanjut Bonar, sensor ini hanya bisa mendeteksi kapasitas ampere aki bawaan.
"Proses recharge-nya tidak maksimal, default maksimal hanya mengisi 35 ampere tapi aki yang lebih besar 45 ampere, kurang 10 ampere," tutur Bonar.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR