GridOto.com - Segera dibeli motor bekas harga Rp 4-10 jutaan, pas untuk aktifitas setiap hari.
Bisa dibilang pilihan motor bekas dengan harga Rp 4-10 jutaan tergolong banyak pilihannya.
Pilihan motor bekas harga Rp 4-10 jutaan tersebut mulai dari jenis bebek, matik, hingga sport.
Tentu saja pilihan tersebut memliki tipe, merek, tahun keluaran, hingga harga yang berbeda alias bervariasi.
Seperti yang ada di dealer motor bekas Bang Narji yang berada di Jl. Raya KH. Hasyim Asyari Pinang, Kota Tangerang.
Untuk konsumen yang suka jenis matik, pilihannya ada Yamaha Mio, Honda BeAT, Yamaha Xeon.
Sedangkan buat yang lebih suka tipe bebek, tersedia Suzuki Satria FU, New Vega dan Honda Kharisma.
Selain dua jenis motor tersebut, buat pecinta motor sport, ada pilihannya yakni CBR 150 CBU.
Menurut Narji, selama ini konsumennya dari kalangan anak muda, banyak yang mencari motor bekas di kisaran harga Rp 4-10 jutaan.
Baca Juga: Inden Motor Baru yang Begitu Lama Bikin Harga Yamaha NMAX Bekas Naik, Berikut Harganya
"Seperti Honda BeAT 2012 kondisi mulus cuma pajak mati 1 tahun, harganya Rp 4 juta masih bisa nego," ucap Narji, Minggu (18/9/2022).
"Pembeli motor bekas dari kalangan masyarakat yang digunakan untuk aktifitas sehari-hari mereka," kata Narji.
Selain itu, ia juga menjelaskan, motor bekas yang ditawarkannya dalam rentang harga di atas adalah dengan kondisi surat lengkap serta pajak ada yang mati dan hidup.
Penasaran apa saja pilihannya? Silakan langsung simak daftar motor bekas harga Rp 4-10 juta berikut ini:
Tipe | Tahun | Harga |
Mio Sporty | 2010 | R 4,3 juta |
Honda BeAT | 2012 | Rp 4.2 juta |
Honda Kharisma | 2005 | Rp 4,5 juta |
Yamaha MX | 2008 | Rp 4,6 juta |
New Vega | 2007 | Rp 5,5 juta |
Yamaha Xeon | 2011 | Rp 6,5 juta |
Yamaha Bison | 2013 | Rp 8,3 juta |
Satria FU 150 | 2013 | Rp 8,5 juta |
Honda Scoopy | 2011 | Rp 9 juta |
Honda Scoopy | 2014 | Rp 10,6 juta |
CBR 150 CBU | 2007 | Rp 10 juta |
* Harga bisa berbeda dengan dealer lainnya dan masih bisa nego tergantung kondisi motor dan daerah.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR