GridOto.com - Air radiator pada mobil perlu dilakukan penggantian secada berkala.
Air radiator akan mengalami penurunan performa seiring pemakaian.
Mungkin banyak yang mengganggap hal yang mudah mengganti dan menguras air radiator.
Padahal, untuk melakukan hal tersebut diperlukan cara yang benar agar hasilnya maksimal dan mesin jauh dari gejala overheat.
GridOto.com ngobrol dengan Triyono dari bengkel Family Auto Service (FAS), dirinya menjelaskan ada proses bleeding dan ini wajib dilakukan dengan benar.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Dampak Isi Air Radiator Mobil Pakai Air Biasa
"Bleeding sendiri adanya mengeluarkan sisa gelembung udara yang terjebak di water jacket dan slang-slang," buka Triyono.
Saat menguras seluruh air radiator dan yang ada di dalam mesin maka air radiator baru juga harus berada di dalam mesin.
Caranya dengan menghidupkan mobil beberapa saat agar water pump mendorong air yang ada di radiator ke dalam water jacket.
Setelah air radiator baru berada di dalam mesin pasti yang ada di radiator akan berkurang.
"Kita harus buru-buru menambahkan kekosongan air radiator ini," jelas pria yang bengkelnya ada di Jl. Baru Bintara, Bekasi.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Jangan Sembarangan Ganti Tutup Radiator
"Jangan langsung ditutup dulu, pastikan slang radiator atas bawah sudah agak panas, ini menunjukkan air radiator bersirkulasi," bebernya.
Biarkan beberapa saat air bersirkulasi, jika kurang segera tambahkan air radiatornya.
Proses bleeding selesai jika tidak ada gelembung udara lagi di radiator.
"Matikan mesin dan lihat apakah air radiator turun lagi atau enggak, kalau aman langsung tutup radiator tersebut," ujarnya.
Ganti juga air radiator yang berada di tabung reservoir.
Pastikan volume air berada di batas upper level.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR