GridOto.com - Meskipun harga BBM naik, disarankan terutama untuk mobil bermesin turbo, tetap gunakan bahan bakar yang sesuai.
Jangan karena harga BBM naik, kemudian jadi menggunakan bensin dengan oktan rendah.
Meskipun harga BBM naik, mobil tetap harus sehat jangan tiba-tiba mesin jebol, khususnya mobil turbo.
Karena pada mesin turbo, risiko menggunakan oktan rendah jauh lebih tinggi dibandingkan mesin N/A alias non turbo.
"Kalau mesin turbo pakai oktan rendah, risikonya mesin bisa lebih cepat jebol," wanti Willy dari One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca Juga: Harga BBM Mahal, Ring Piston Mulai Lemah Bikin Mobil Boros BBM
Penyebabnya, "Karena ngelitik, nah ngelitik di mesin turbo lebih berbahaya dibanding mesin non turbo," sambung Willy.
Menurutnya, ngelitik alias knocking pada mesin turbo berbahaya karena jumlah udara yang lebih besar dibandingkan mesin non turbo alias Naturally Aspirated alias N/A.
"Karena ketika ngelitik, ledakan di ruang bakar ini bisa dua kali lipat lebih kuat dibanding ngelitik di mesin N/A" beber pengguna Honda ini.
Misalkan mesin non turbo 1.600 cc konfigurasi empat silinder, "Setiap silindernya mampu menampung pembakaran hingga 400 cc," jelas Willy.
"Ketika terjadi knocking, ya ledakan yang terjadi sesuai dengan kapasitas 400 cc tadi," urainya.
bb,Baca Juga: Harga BBM Naik, Jangan Malas Bersihkan Throttle Body Biar Enggak Tekor
Berbeda dengan mesin 1.600 cc empat silinder yang dilengkapi turbocharger.
"Satu silindernya mungkin bisa menampung 800 cc udara dan bensin," ucap pria ramah ini.
"Jadi kalau meledak, ya meledaknya dua kali lipat lebih besar, tapi terjadi di silinder yang hanya mampu menampung 400 cc," detail Willy.
Alhasil, bila dibiarkan ledakan akibat knocking ini bisa langsung merusak piston dan metal akibat tenaga yang sangat kuat.
"Makanya dibilangnya silent killer, karena kadang ngelitik ini juga tidak terdengar telinga, padahal sudah terjadi ledakan di dalam," tegas Willy.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR