Tips dan Trik Modif Exhaust System Mobil Agar Lebih Irit Imbangi Kenaikan Harga BBM

GridOto.com - Tips dan trik modif exhaust system mobil biar lebih irit imbangi kenaikan harga BBM.

Palu sudah diketok dan tercatat sampai pertengahan tahun 2022 sudah dua kali harga BBM Pertamina naik.

Yang pertama tercatat pada 1 Juli 2022, dan kedua terjadi pada 3 September 2022 lalu pada BBM Pertalite (Rp 10.000,-), Solar (Rp 6.800,-), dan Pertamax (Rp 14.500,-).

Bagi pengguna mobil bermesin bakar, kenaikan harga BBM ini tentu bakal berdampak terhadap pengeluaran.

Meski begitu, tetap ada cara untuk menyiasati kenaikan harga ini dengan memberi sedikit sentuhan modifikasi, salah satunya pada modifikasi exhaust system mobil.

Untuk penggantian knalpot tentu tak sekadar bagian ujung atau muffler saja.

Melainkan harus dimulai dari bagian knalpot yang terdekat dengan mesin yakni header atau down pipe.

"Yang paling penting ialah bagian awal itu down pipe atau header, lalu resonator. Ini disesuaikan aja dengan karakter mesin," buka Odi Rachmat, bos ORD Exhaust.

"Jadi kalau mobil matic bisa pakai resonator Venturi. Terus header juga bisa pakai diameter yang cocok sama air speed tinggi. Ini buat settingan mobil matic ya," imbuh Odi.

Settingan ini tidak berlaku secara umum, untuk mobil dengan transmisi manual tentunya perlu set up berbeda.

"Kalau mobil yang manual bisa pakai piping header atau down pipe-nya yang high flow dan resonatornya juga yang free flow," paparnya lagi.

Dengan perubahan full exhaust system saja ada angka efisiensi yang terdata pada salah satu unit mobil.

"Yang tercatat sejauh ini ada efisiensi sebesar 11% di Nissan Livina, tapi yang di atas 11% ini gue yakin banyak. Kenapa? Karena ada banyak data yang enggak dikurasi," klaim Odi.

"Banyak sih customer yang kasih tahu kalau mobilnya bisa irit sampai 1 banding 20. Ada Honda Jazz sama Brio," sambungnya.

Enggak cuma soal knalpot yang perlu di-upgrade, hal lain seperti sistem pengapian dan remapping juga perlu dikerjakan.

"Terus yang terakhir selain exhaust system ialah sistem pengapian di-upgrade dan terakhir tunning air fuel ratio (AFR) dengan cara remapping. Setting AFR ini pasti kan penyempurnaan pembakaran," ungkap Odi menjelaskan.

Berdasarkan data lain, tenaga dan torsi yang dihasilkan juga bisa meningkat meskipun tidak signifikan.

"Ini sih fenomenal ya, jadi dia kan sudah udah full system exhaust tuh, itu power gain-nya 28%," klaimnya lagi.

Enggak cuma efisien dan performa, dampak lain yang terasa langsung lainnya adalah emisi bahan bakar yang lebih rendah.

"Dampaknya otomatis pembakaran jauh lebih sempurna. Artinya sisa residu bahan bakar dan emisi jadi jauh lebih rendah. Ending-nya kalau emisi rendah dan BBM pembakaran sempurna power mesin jadi lebih meningkat," terang Odi lagi.

"Yang jelas perlu penyesuaian pada tiap kendaraan karena kontur jalan dan cuaca di tiap kota bisa berbeda. Termasuk tingkat elevasi dari permukaan laut berbeda, itu membuat tingkat kepadatan oksigen juga berbeda. Otomatis settingan AFR pasti berbeda dan tingkat pembakaran juga berbeda," tutupnya.