GridOto.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menganggapi harga BBM naik, mereka menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tidak berpengaruh terhadap penjualan mobil di Tanah Air.
Pengumuman harga BBM naik disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat siaran resmi Sekretarian Presiden via YouTube, pekan lalu.
Jokowi menyampaikan, harga BBM naik disebabkan karena pemberian subsidi yang masih kurang tepat sasaran alias lebih banyak dinikmati golongan mampu.
Menurut Sekretaris Umum GAIKINDO), Kukuh Kumara, jika melihat regulasi kendaraan yang diproduksi saat ini harus sudah mengacu pada standar emisi Euro 4 sejak 2018 lalu.
Begitu juga kendaraan bermotor mesin diesel yang diproduksi dan dijual di Tanah Air harus sesuai regulasi standar Euro 4 sejak resmi diberlakukan oleh pemerintah mulai April 2022.
"Mengenai kenaikan BBM, mobil-mobil yang diproduksi saat ini sudah sesuai standar emisi gas buang Euro 4, maka untuk penggunaan bahan bakar harus sesuai spesifikasi dengan oktan di atas 91 untuk kendaraan bensin," ujar Kukuh kepada GridOto.com, Rabu (7/9/2022).
Sehingga menurutnya, jika masyarakat ingin membeli mobil baru seharusnya sudah paham dan menerima konsekuensi soal penggunaan jenis bahan bakarnya.
"Kalau masyarakat sadar akan spesifikasi mesin mobilnya, penjualan mobil baru kami rasa akan tetap berjalan baik meski ada kenaikan harga BBM," imbuhnya.
Jika melihat data GAIKINDO, retail sales atau penjualan mobil baru secara nasional dari dealer ke konsumen mencatatkan 545.768 unit selama Januari hingga Juli 2022.
Baca Juga: Toyota Sebut Kenaikan Harga BBM Bisa Picu Pergeseran Tren ke Kendaraan Elektrifikasi
"Nah, untuk penjualan Agustus 2022 masih dalam proses penghitungan, tapi saya lihat cukup bagus karena ada pameran GIIAS 2022. Mudah-mudahan bulan seterusnya juga bagus," sebut Kukuh.
Presiden Jokowi bilang harga BBM naik disebabkan karena pemberian subsidi yang masih kurang tepat sasaran.
Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh golongan masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil pribadi.
Hal tersebut pun berdampak pada anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 yang telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.
"Sebagian anggaran subsidi BBM akan dialihkan ke bantuan yang tepat sasaran," ungkap Jokowi.
"Pemerintah berkomitmen, subsidi harus tepat sasaran dan harus menguntungkan masyarakat yang kurang mampu," lanjutnya.
Dengan adanya penyesuaian harga tersebut, harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter.
Kemudian harga Bio Solar yang sebelumnya dibanderol Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Sedangkan Harga Pertamax kini dijual Rp 14.500 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR