GridOto.com - Harga BBM naik tentu berpengaruh pada budget transportasi Anda, terutama yang menggunakan mobil sebagai kendaraan pribadi.
Untungnya beberapa mobil jaman sekarang sudah dilengkapi ragam fitur yang positif untuk meningkatkan efisiensi konsumsi BBM.
Mungkin saja beberapa fitur itu ada di mobil Anda, dan jika iya, sudah seharusnya dimanfaatkan untuk membantu menekan budget membeli BBM.
Lantas fitur apa saja kah yang bisa membantu meningkatkan keiritan mobil Anda?
Indikator ECO.
Indikator ini akan muncul saat Anda entah dengan sengaja atau tidak, sedang mengemudikan mobil dengan efisiensi terbaik.
Efisiensi terbaik maksudnya mobil sedang melaju (cruising) dengan posisi gigi dan putaran mesin yang optimal.
Indikator Eco setiap mobil berbeda-beda, ada yang berupa tulisan, logo daun, atau bagian panel instrumen yang berubah jadi warna hijau.
Usahakan agar indikator Eco selalu muncul untuk menghemat konsumsi BBM.
ECO Mode.
Eco Mode biasanya merupakan kependekan dari ‘Economy’.
Seperti namanya, Eco Mode adalah mode berkendara ekonomis yang berorientasi pada penghematan konsumsi BBM.
Mode berkendara sendiri biasanya punya 3 pilihan mode yakni: Normal, Eco, dan Sport.
Berkebalikan dari mode Eco, mode Sport merupakan preset yang fokus kepada performa mobil, yang membuat mobil terasa lebih bertenaga, responsif, dan lincah.
Sistem kerja Eco Mode tak lepas dari Electronic Control Module yang mengatur sejumlah komponen di mobil.
Umumnya yang diatur adalah throttle response dan transmisi, namun di mobil yang lebih canggih, pengaturan bisa sampai merambah AC, respons setir, bahkan suspensi.
Pada Eco Mode, respons throttle dibikin lebih lambat sehingga debit BBM yang masuk juga bisa lebih sedikit.
Di bagian transmisi, shifting juga terjadi lebih cepat sehingga putaran mesin cenderung lebih rendah.
Prinsip sama juga terjadi pada transmisi CVT, putaran puli dibuat agar rasionya menjaga putaran mesin selalu rendah.
Dampaknya, meski mobil berkurang kesigapannya namun Eco Mode mampu menekan konsumsi bahan bakar secara optimal.
Auto Start/Stop.
Prinsip utama fitur ini adalah mematikan mesin secara otomatis ketika mobil berhenti, sehingga tak ada bahan bakar yang terbuang percuma.
Dalam prosesnya, tak hanya mematikan namun saat menyalakan mesin pun dilakukan secara otomatis oleh mesin jadi tidak merepotkan pengemudi.
Ada beberapa syarat umum yang meniscayakan Auto Start-Stop bekerja, dan itu tergantung dari posisi tuas transmisi, pedal rem, pedal gas, hingga kondisi baterai.
Syaratnya yaitu posisi transmisi harus berada di D, dan pengemudi menginjak pedal rem sampai mobil berhenti total.
Artinya jika tuas transmisi di ‘P’, ‘N’, atau ‘R’, Auto Start/Stop tidak akan bekerja dan jika mobil belum berhenti total Auto Start/Stop juga tidak bekerja.
Lalu untuk menyalakan mesin secara otomatis, pengemudi tinggal melepas injakan pedal rem atau di beberapa mobil yang punya fitur Brake Hold, pengemudi tinggal menginjak pedal gas.
Namun fitur Auto Start/Stop ini juga dipengaruhi kondisi baterai karena saat berkendara ada komponen lain yang hidup seperti head unit atau AC.
Jika kapasitas baterai kurang dari syarat minimal, maka Auto Start/Stop bisa non-aktif.
Cruise control.
Meski peran utama cruise control (CC) adalah untuk kenyamanan di pengendaraan jarak jauh, namun CC juga bisa dimanfaatkan untuk kehematan BBM.
Cruise control adalah fitur yang membuat mobil melaju persis di kecepatan yang diinginkan oleh pengemudi melalu preset.
Misal pengemudi set CC di 80 km/jam, maka komputer akan mengontrol throttle agar mobil stabil di 80 km/jam.
Lebih jauh, CC yang adaptif bahkan bisa mengaktifkan pengereman mandiri sehingga pengemudi semakin nyaman.
Nah, fungsi kecepatan yang stabil itulah yang menjadi celah efisiensi.
Tanpa sadar, pengemudi awam kerap berakselerasi secara agresif dengan menginjak pedal gas terlalu dalam.
Itu merupakan pemborosan bagi konsumsi BBM.
Dengan membiarkan CC bekerja, maka pengemudi yang tidak sabaran lebih bisa berhemat karena CC cenderung berakselerasi secara lebih halus.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR