GridOto.com – Kabar kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar sudah santer. Hingga prediksi bermunculan, harga Pertalite akan naik jadi Rp 9.000-10.000 dari Rp 7.650 perliter. Lalu Solar naik dari Rp 5.150 ke Rp 6.500-7.000 perliter.
Spekulasi kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar itu beredar setelah Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan minggu lalu (21/8/2022) mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar pekan depan.
Namun hingga tulisan ini dibuat (28/8/2022), keputusan kenaikan harga Pertalite maupun Solar tersebut belum dirilis oleh Pemerintah. Alhasil membuat keresahan masyarakat.
Terbukti, terjadi panic buying di tengah masyarakat, terutama saat mau beli Pertalite harus mengular (antre) saat ini. Awalnya terjadi di sebagian kecil SPBU Pertamina, tapi seminggu ke belakang sudah meluas ke mana-mana di seluruh Indonesia.
Wajar kalau masyarakat seakan takut kalau-kalau harga Pertalite tiba-tiba naik esok harinya. Mau enggak mau, mereka rela antre untuk ngisi full tank kendaraan tiap harinya.
Berbeda sekali pada jalur bensin jenis Pertamax. Enggak perlu antre, lancar jaya di semua SPBU Pertamina.
Pantas kalau jalur Pertamax kosong, sebab selisih harga antara Pertalite dan Pertamax cukup jauh pascakenaikan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 perliter per 1 April 2022 lalu.
Kepanikan masyarakat bertambah setelah ucapan dari Menko Kemaritiman dan Investasi itu. Semakin antre lagi setiap hari.
Apa sih sebenarnya yang dibutuhkan pemilik kendaraan sekarang ini? Simpel aja sih, kepastian! Harga naik atau pembatasan pembelian BBM bersubsidi, khususnya Pertalite.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR