Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mengenal Serat Karbon, Ini Bedanya Wet Carbon dan Dry Carbon

Angga Raditya - Jumat, 26 Agustus 2022 | 19:00 WIB
Modifikasi Honda Accord Cielo racing pakai part serat karbon di bodi
Mekanika
Modifikasi Honda Accord Cielo racing pakai part serat karbon di bodi

GridOto.com - Berbicara serat karbon, secara umum ada wet carbon dan dry carbon, keduanya dibedakan dari proses pengerjaannya.

Wet Carbon

"Ini adalah proses pengerjaan serat karbon yang konvensional serta pengerjaannya lebih banyak dilakukan dengan tangan," ungkap Vino dari bengkel modifikasi Platinum, Cipinang, Jakarta Timur.

Lembaran serat karbon yang sudah dibentuk menyerupai komponen, atau melapis panel/komponen suatu mobil, dilanjutkan dengan dilapis resin.

Modifikasi Honda Brio racing pakai wajah Mobilio dan memasok kap mesin karbon
Boxzaracing
Modifikasi Honda Brio racing pakai wajah Mobilio dan memasok kap mesin karbon

Baca Juga: Honda Brio Gen 1 Gaya Racing, Wajah Bertabur Karbon, Kaki-kaki Meaty

Pelapisan resin ini dilakukan menggunakan kuas, yang digerakkan tangan si modifikator. Kemudian resin dibiarkan hingga mengeras.

Biasanya, "Kadar resin pada teknik ini relatif lebih banyak daripada dry carbon, jumlah resin berlebih akan berpengaruh pada bobotnya," ujar Vino lagi.

Tapi wet carbon lebih laku di Indonesia, "Karena harganya lebih murah, hasilnya juga bisa bagus dan ringan," beber Vino.

Dry Carbon

Dry carbon atau resin infusion adalah proses pembuatan yang lebih canggih daripada wet carbon.

Pembuatan karbon seperti ini menggunakan mesin vacuum untuk mengurangi kadar resin hingga komposisi yang ideal.

"Jadi mesin vacuum akan menyedot resin yang berlebih hingga resin ngebasahin karbon secara merata,” sambung Vino.

Diffuser dry carbon
Aditya Pradifta
Diffuser dry carbon

Baca Juga: Asli Indonesia Wrangler Pakai Panel Serat Karbon Buatan Sendiri, Keren!

Ketika resin dan serat karbon jumlahnya seimbang atau ideal, maka kekuatan serat karbon bakal lebih kuat dan ringan, dan juga tahan lama.

"Hanya saja karena menggunakan mesin khusus, harga dry carbon jadi lebih mahal dibanding wet carbon," wanti pria penggemar die cast ini.

Mengenai dry carbon, ada salah kaprah yang acap terdengar. “Dry carbon biasanya identik warnanya lebih doff dibanding wet carbon,” ucap Vino.

Padahal, dry carbon juga bisa kinclong kayak wet carbon.

“Itu cuma masalah di finishing aja. Dry carbon bisa kok dibikin basah atau mengkilap,” tuturnya.

Selain itu, perbedaan dry carbon dan wet carbon ada di bentuk anyamannya, “Biasanya tekstur dry carbon lebih gepeng, karena ke-press sama mesin,” pungkas Vino.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Pantes Mesin Masih Overheat Padahal Sudah Kuras Air Radiator, Ini Penyakitnya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa