GridOto.com - Sama dengan oli mesin, air radiator atau coolant juga harus diganti secara berkala.
Namun pergantian air radiator atau coolant tidak sesingkat pergantian berkala pada oli mesin.
"Untuk motor, air radiator atau coolant sebaiknya diganti setiap 10 ribu km pemakaian," ucap Novarian Praputranda, Aftermarket Marketing Section Head, PT Indosarana Lokapratama, pemegang merek Seiken di Indonesia kepada GridOto pada Senin lalu (15/08/2022).
Menurut Riyan, kualitas Ethylene Glycol (EG) sebagai bahan utama air radiator bisa menurun seiring dengan pemakaian, makanya harus diganti secara berkala.
Baca Juga: Ternyata Ini Arti Angka Persentase Pada Kemasaan Air Radiator
"Kalau air radiator atau coolant enggak diganti secara berkala, kualitas Ethylene Glycol (EG) lama-lama bisa menurun," jelas Riyan.
"Hal itu berdampak terhadap suhu titik didih atau boiling point Ethylene Glycol yang menurun 1 derajat seiring dengan pemakaian," tambahnya.
Pada air radiator atau coolant terdapat juga zat aditif berupa anti-karat dan anti-korosi.
"Kalau kelamaan enggak diganti, proteksi zat aditif air radiator atau coolant berupa anti-karat dan anti-korosi juga bisa berkurang," tuturnya saat ditemui di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS 2022) yang diselenggarakan di International Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR