Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mitos Ban Mobil Yang Perlu Bestie Tahu Supaya Enggak Gagal Paham

Angga Raditya - Rabu, 24 Agustus 2022 | 20:00 WIB
Ilustrasi ban mobil Avanza
Rudy Hansend
Ilustrasi ban mobil Avanza

GridOto.com - Banyak mitos tentang ban mobil yang bikin bingung karena ketidaktahuan dari penggunanya.

Padahal banyak mitos dari ban mobil tersebut cenderung salah, dan bisa bikin bahaya penggunanya.

Berikut mitos seputar ban mobil yang mesti kamu ketahui agar tidak tersesat.

1. Ban mobil bertapak besar pasti berisik

Ilustrasi Ban All Terrain (AT)
Radityo Herdianto
Ilustrasi Ban All Terrain (AT)

Baca Juga: Ban Mobil Bocor Samping Enggak Bisa Ditambal, Ini Penjelasannya

“Secara logika enggak salah, karena makin lebar tapaknya, bidang yang bersentuhan dengan aspal makin besar,” jawab Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk.

Zulpata menambahkan, “Harus dilihat juga besar alur yang meloloskan hambatan udara dan bentuk alur kembangnya.”

Variabel ini yang bisa mereduksi tingkat kebisingan dari ban, termasuk kompon dan teknologi ban yang digunakan.

2. Ban botak aman dipakai asal enggak hujan.

Yang terjadi ketika ban mulai botak, alur pembuangan untuk air jadi minim, “Bisa aquaplaning parah,” wanti Johan dari Tripanca Tire Service, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Grip pun pasti berkurang jauh sekalipun di jalanan kering,” himbaunya.

Beda dengan ban full slick yang memang didesain tapak bannya botak dan punya lapisan karet yang berbeda.

Ilustrasi udara biasa dan nitrogen dalam ban
dexel.co.uk
Ilustrasi udara biasa dan nitrogen dalam ban

Baca Juga: Benarkah Pakai Angin Nitrogen di Ban, Bikin Irit Bahan Bakar?

3. Isi angin biasa lebih limbung daripada nitrogen

Hal ini kembali lagi ke molekul nitrogen yang padat dan besar dibanding molekul angin biasa.

Dengan karakter besar dan padat, maka nitrogen lebih mudah mengisi ban dan membuatnya jadi kokoh.

“Efeknya ban relatif sulit bergoyang, sesederhana itu,” ucap Johan.

4. Ban serep boleh diisi nitrogen.

Johan menjelaskan, ban serep sebaiknya tidak diisi nitrogen.

“Sifatnya sebagai pendingin, jadi kalau dipakai di ban serep, biasanya karetnya jadi lebih cepat getas,” tuturnya.

 

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Ini Sebabnya Yamaha Mio Sering Mampir Pom Bensin, Banyak Yang Salah Paham

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa