GridOto.com - Sobat GridOto mungkin belum banyak yang tahu kalau Lambretta dulu pernah bikin proyek kerja sama buat bikin mobil mungil pada era 1960-an.
Menariknya lagi mobil mungil yang diberi nama Lawil William City A3 tersebut menggunakan mesin bikinan Lambretta lo.
Biar lebih jelas, yuk sobat simak saja penjelasan sejarah mobil mungil bermesin Lambretta ini.
Melansir dari Lanemotormuseum.org, cerita pengembangan Lawil William City A3 dimulai pada 1966 silam.
Adalah desainer asal Italia bernama Carlo Lavezzari yang mendesain mobil mungil itu.
Kemudian desain mobil mungil miliknya pun dipajang di ajang Paris Motor Show pada 1966 silam.
Hebatnya desain mobil mungil bikinan Carlo Lavezzari menarik perhatian Presiden Lambretta Prancis, Henri Williame.
Dari ketertarikan ini, Henri Williame dan Carlo Lavezzari pun bekerja sama untuk membuat perusahaan untuk memproduksi mobil mungil tadi.
Baca Juga: Ternyata Datsun Pernah Bikin Mobil Mungil yang Imut Banget, Bisa Dipakai Anak-anak juga Lho
Baca Juga: Motor Baru Mirip Lambretta Lawas Tapi Bermesin 4-Tak, Begini Tampilannya
Setelah berdiskusi pajang, perusahaan mereka pun diberi nama Lawil yang berasal dari akronim dua huruf dari nama kedua pendirinya.
Setelah didirikan, Lawil langsung saja memproduksi William City A3 untuk pasar Italia pada 1967 silam.
Bentuknya setelah diproduksi massal juga tergolong unik, karena garis desainnya terlihat sangat mengotak.
Tapi uniknya mobil mungil tersebut bisa mengangkut dua orang penumpang lo.
Urusan spesifikasinya, Lawil William City A3 dibekali dengan mesin 2-tak berkapasitas 125 bikinan Lambretta.
Mesin dini diklaim sanggup menghasilkan tenaga 5,6 dk yang nantinya disalurkan ke roda melalui girboks 4-percepatan.
Bicara soal performanya, William City A3 memang tergolong enggak kencang-kencang banget karena kecepatan maksimalnya hanya 69 Km/jam.
Walau secara desain terbilang enggak biasa ditambah spesifikasinya yang biasa, tapi Lawil William City A3 bisa diproduksi hingga 1971 lo.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Lanemotormuseum.org |
KOMENTAR