GridOto.com - Sudah hadir duluan alias resmi dijual oleh pabrikan, di sini bedanya antara Suzuki Avenis versi India dan Filipina.
Suzuki Avenis adalah motor baru yang tergolong dalam kategori skutik kecil berkapasitas mesin 125 cc.
Sebagai salah satu motor produk global, Suzuki Avenis punya kans bakal diluncurkan juga di Indonesia.
Berlabel SEP (Suzuki Eco Performance), mesinnya berkapasitas 124,3 cc 2 katup SOHC berpendingin udara dengan sistem injeksi dan standar emisi Euro 3.
Dengan spesifikasi di atas, menghasilkan tenaga sebesar 8,7 dk @6.750 rpm dan torsi maksimum 10 Nm @5.500 rpm.
Untuk tinggi joknya 780 mm dan ground clearance setinggi 160 mm, berkat ban depan ukuran 90/90-12 dan 90/100-10 di belakang.
Lubang pengisian tangki bensin terletak di dekat stoplamp, kapasitasnya sebesar 5,2 liter dan total bobot motor seberat 106 kg.
Meskipun sekilas secara tampilan antara versi India dan Filipina identik, ternyata keduanya ada perbedaan spesifikasi.
Perbedaan paling kelihatan tentu dari pilihan warnanya, dimana versi India ada 5 pilihan warna.
Baca Juga: Hot! Suzuki Luncurkan Dua Motor Baru 125 cc, Bakal Hadir di Indonesia?
Yaitu hijau grey, oranye, putih, hitam serta biru ala motor tim balap Suzuki Ecstar di MotoGP.
Sedangkan untuk versi Filipina, hanya ada 3 pilihan warna yaitu hitam, oranye dan merah.
Selain itu, pilihan tipe yang ditawarkan pada versi India juga lebih banyak dari versi Filipina.
Suzuki Avenis versi India ada pilihan Ride Connect Edition, Race Edition dan Standard Edition.
Keistimewaan Ride Connect Edition tentu saja di bagian panel instrumen, sebab sudah dilengkapi fitur konektivitas smartphone dengan sambungan bluetooth.
Nah untuk Suzuki Avenis versi Filipina ternyata hanya ada versi standar, sehingga enggak dilengkapi dengan fitur diatas.
Walaupun begitu, harga jualnya di Filipina lebih tinggi yaitu setara Rp 20 jutaan, sedangkan di India dijual mulai Rp 17 jutaan.
Pertanyaannya, akankah Indonesia kebagian versi full spek seperti di India dan berapakah harga jualnya nanti?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR