GridOto.com - Mengganti knalpot standar dengan knalpot racing aftermarket harus perhatikan beberapa hal.
Salah pilih knalpot racing, mesin mobil bisa tambah boros tanpa disertai kenaikan performa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah diameter pipa knalpot racing, mulai dari header sampai muffler belakang.
Menurut Hasyim dari bengkel knalpot Indojaya, Kebon Jeruk, menyarankan, “Sebaiknya diameternya tidak berbeda jauh dari standar.”
Baca Juga: Ganti Knalpot Racing Bikin Boros Bensin, Begini Penjelasannya
Diameter yang dimaksud adalah diameter pipa inlet, diameter dan panjang tabung muffler, serta diameter outlet dari muffler.
Untuk ukuran diameter pipa inlet, Hasyim menyarankan jangan terlalu besar atau terlalu kecil.
Pipa inlet berfungsi untuk meneruskan gas buang dari header ke muffler.
“Biasanya diameter pipa inlet knalpot standar untuk mesin 1.500 cc sekitar 1,25 inci,” ucapnya.
Kalau mau pakai muffler racing custom, bisa pakai dengan diameter pipa inlet sekitar 1,5 inci.
Baca Juga: Kenapa Knalpot Mobil Bocor Bisa Bikin Tenaga Drop? Ini Jawabannya
“Toleransi perbedaan diameter maksimal 0,25 inci, lebih dari itu biasanya berubah karakternya,” pungkas Hasyim.
“Diameter tailpipe dari muffler juga jangan terlalu besar,” sambung Taqwa Suryo Swasono dari bengkel Garden Speed, Cilandak, Jakarta Selatan.
Apabila pipa kebesaran, maka knalpot tidak punya back pressure cukup untuk meningkatkan volume gas buang.
“Padahal mesin 1.500 cc membutuhkan back pressure untuk membantu laju gas buang,” tandas Taqwa.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR