GridOto.com - Dalam memilih knalpot racing aftermarket, biasanya tersedia dua jenis di pasaran, yaitu bolt-on dan custom.
Untuk knalpot racing jenis bolt-on, biasanya speknya sudah spesifik karena didesain sesuai karakter mesin mobil.
Tidak heran bila harganya lebih mahal daripada knalpot racing custom.
Sedangkan knalpot racing custom, harganya lebih murah karena tidak melalui riset canggih seperti knalpot bolt-on.
Efeknya kadang knalpot custom terkadang membuat tarikan mobil terasa ‘kempos’.
Baca Juga: Kerak Hitam di Knalpot Mobil Diesel, Ini Penyebab dan Hilangkannya
Hasyim dari bengkel knalpot Indojaya, Kebon Jeruk, menyarankan, “Sebaiknya diameternya tidak berbeda jauh dari standar.”
Diameter yang dimaksud adalah diameter pipa inlet, diameter dan panjang tabung muffler.
“Diameter tailpipe dari muffler juga jangan terlalu besar,” sambung Taqwa Suryo Swasono dari bengkel Garden Speed, Cilandak, Jakarta Selatan.
Menurut Taqwa, terkadang pengrajin knalpot racing tidak mau repot, “Biasanya diameter pipa di dalam muffler dibuat sebesar diameter pipa tailpipe,” ucapnya.
Baca Juga: Masalah Pada Header Knalpot, Bisa Bikin Tarikan Mobil Jadi Berat Bro!
Imbasnya knalpot tidak punya back pressure cukup untuk meningkatkan volume gas buang.
“Padahal mesin 1.500 cc membutuhkan back pressure untuk membantu laju gas buang,” ujarnya.
Inilah yang membuat tarikan mobil terasa kempos, dan sering bikin mesin jadi lebih boros.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR