GridOto.com - Benelli dan Keeway mendukung langkah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk baterai motor listrik di Tanah Air.
Steven Ketjana Putra, CEO PT Benelli Anugerah Motor Pusaka menilai, SNI baterai motor listrik terbilang penting untuk menambah populasi motor listrik dalam percepatan elektrifikasi kendaraan.
"Saya mendukung SNI baterai motor listrik, tapi ini memiliki tantangan di tengah banyaknya brand yang eksis. Sehingga hal ini menjadi kontra produktif," ujarnya dalam pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 belum lama ini.
Lanjut menurut Steven, kontra produktif dalam hal SNI baterai motor listrik ini yaitu setiap brand memiliki kebanggaan tersendiri soal baterai yang diusungnya.
Sementara pemerintah sebagai regulator kendaraan listrik, memiliki standar soal baterai motor listrik.
Jadi ia menilai, sebaiknya para agen pemegang merek (APM) bersinergi soal baterai demi keseragaman penggunaan sumber daya motor listrik tersebut
"Kalau kami tidak punya gengsi dalam hal ini. Jadi jika memang ada SNI, kami akan ikuti misalnya dalam hal dimensi atau spek yang sesuai dengan kompartemen produk kami," ucap Steven.
Berikutnya ia juga berujar, pihaknya akan lebih fokus ke produk kendaraan dengan adanya SNI baterai motor listrik.
"Saat ini ada 40 brand yang terdaftar, semua akan mencoba egonya masing-masing. Tapi kalau kami tidak, karena kami fokus di motornya saja, jadi intinya kami ingin populasi motor listrik bertambah, salah satunya dengan SNI baterai ini," jelas Steven.
Baca Juga: Punya Tampang Mirip Yamaha NMAX, Segini Harga Baterai Motor Listrik Rakata NX3
Pria ramah tersebut menambahkan, pemerintah tampaknya juga belum fokus soal standarisasi baterai motor listrik.
"Saya dengar permasalahannya, Pemerintah belum fokus mau pakai baterai jenis apa. Tapi kemungkinan mereka pilih MNC karena sumber dayanya di sini lebih banyak," terang Steven.
Sementara itu dari laman resminya, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan SNI baterai lepas yakni SNI 8927:2020 Sistem Baterai Kendaraan Bermotor Listrik Kategori L – Persyaratan Keselamatan Sistem Baterai yang dapat dilepas dan ditukar (removable and swappable battery system).
Sayangnya BSN tidak mengungkapkan secara detil soal spek atau dimensi dalam SNI baterai kendaraan listrik tersebut.
Namun belum lama ini Taufiek Bawazier selaku Direktur ILMATE Kemenperin mengatakan, pihaknya bersama BSN telah memiliki 10 standardisasi untuk memastikan baterai kendaraan listrik yang digunakan aman dan tak menimbulkan bahaya.
Menurutnya, 10 standardisasi tersebut berkaitan dengan keamanan, efisiensi, bentuk dan ukuran, serta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Dari kementerian-kementerian terkait telah menetapkan standardisasi untuk menciptakan perlindungan konsumen dan pabrikan. Jangan sampai baterai yang dibuat, ketika di-charger, malah tidak aman,” ucap Taufik dikutip dari Kompas.com, Senin (25/7/2022)
“Tapi saat ini konsep kami adalah mengembangkan dulu. SNI adalah konsensus, jadi semua pihak terkait harus terlibat di sini agar standar yang dibuat nanti menjadi lebih baik, melindungi, dan industrinya bisa tumbuh,” sambungnya.
Berikutnya, Taufik juga menyarankan kepada para pelaku industri baterai dan pabrikan, agar tidak membuat baterai yang hanya untuk kendaraan listrik tertentu saja, melainkan bisa dipakai lintas merek.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Bsn.go.id,Kompas.com |
KOMENTAR