GridOto.com - DBukan Sobat SPBU, Dibawa Turing Konsumsi Bensin Honda ADV 160 Tembus Segini.
Rute turing dimulai di pabrik AHM di Pulogadung, Jakarta Timur lalu Jalan Raya Bogor lewat Kramatjati, Cijantung kemudian melewati Stadion Pakansari.
Selanjutnya menuju kawasan Sentul, yaitu Sentul City, Gunung Pancar, Ciherang, hingga Cipamingkis.
Selama perjalanan juga mampir di beberapa tempat, salah satunya ke Curug Leuwi Hejo. Sepanjang rute turing kondisi jalan yang dilalui tentunya sangat komplet!
Kemudian perjalanan dilanjutkan lewat jalur Puncak 2, Cipanas, Puncak Pass dan finish di sebuah hotel yang berlokasi di seberang kebun teh Gunung Mas.
Walaupun hanya ke Puncak, total jaraknya tercatat hampir 125 km, dengan waktu mesin menyala terekam di elapsed time selama 3 jam 52 menit.
Kondisi jalanan yang dilalui dimulai dari kondisi macet saat masih di area Jakarta, hingga jalan lengang saat memasuki wilayah Jawa Barat.
Jalan datar pastinya ada, dan trek menanjak dan menurun tajam pun banyak. Rute aspal mulus ada, jalan beton banyak, aspal hancur pun ada.
Dengan mesin berlabel eSP+ 156,9 cc 4 katup SOHC, performa ADV 160 pun terasa meningkat dari ADV 150.
Baca Juga: Beda Tipis, Segini Selisih Konsumsi Bensin Honda ADV 160 dan ADV 150
Saat dipakai melalui kondisi jalanan macet, dipakai menyalip kendaraan lain pun terasa ringan dan responsif.
Melibas jalanan menanjak pun tetap terasa mudah dilalui, tenaga motor pun terasa selalu terisi.
Dari hasil konsumsi bahan bakarnya, tercatat di panel instrumen bahwa ADV 160 menghabiskan rata-rata sekitar 44,8 km/liter.
Dengan tangki yang kapasitasnya sebesar 8,1 liter, maka seharusnya motor bisa dipakai menempuh hingga 358 km dalam sekali terisi penuh.
Bisa dibilang cukup irit, berhubung kapasitas mesinnya yang membesar serta dipakai melalui kondisi jalan beragam dan gaya berkendara normal di jalan raya.
Selain sempat terkena kemacetan, banyak rute dengan jalanan menanjak saat memasuki kawasan Bogor.
Untuk ulasan mengenai sektor lainnya, bisa simak dalam video turing Honda ADV 160 dalam video berikut ini.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR